Suara.com - Di bulan Syaban yang penuh keistimewaan, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, termasuk puasa sunnah. Selain itu, bulan ini juga menjadi waktu yang tepat untuk menyelesaikan kewajiban qadha puasa Ramadhan. Lantas, bagaimana niat puasa Nisfu Syaban dan qadha Ramadhan jika digabungkan?
Keutamaan bulan Syaban disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah RA. Beliau menyampaikan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah melakukan puasa sunnah sebanyak yang beliau lakukan di bulan Syaban.
Banyak umat Islam memanfaatkan bulan ini untuk melunasi utang puasa Ramadhan. Lantas, apakah kedua puasa tersebut boleh digabungkan? Berikut penjelasan selengkapnya.
Baca Juga: Bukan Cuma Valentine! 14 Februari 2025 Bertepatan dengan Hari Istimewa Ini
Bolehkah Menggabungkan Niat Puasa Syaban dan Qadha Ramadhan?
Pertanyaan yang sering muncul adalah apakah diperbolehkan menggabungkan niat puasa sunnah Syaban dengan qadha puasa Ramadhan. Dalam hal ini, para ulama memiliki pendapat yang berbeda.
Sebagian besar ulama, terutama dari mazhab Syafii, memperbolehkan penggabungan niat ini. Bahkan, pelakunya diyakini dapat memperoleh dua pahala sekaligus, yaitu pahala puasa sunnah dan qadha.
Namun, ada juga ulama yang berpendapat bahwa penggabungan niat hanya sah untuk salah satu ibadah, baik yang wajib maupun sunnah.
Lafal Niat Puasa Nisfu Syaban dan Qadha Ramadhan
Baca Juga: Doa Nisfu Syaban: Arab, Latin, Terjemahan dan Tata Cara Mengamalkannya
Berikut adalah lafal niat puasa qadha Ramadan dan puasa sunnah Sya’ban:
1. Niat Puasa Qadha Ramadhan Tanpa Niat Puasa Sunnah
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an qadhaa'i fardhi syahri ramadhaana lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku berniat mengqadha puasa Bulan Ramadan esok hari karena Allah Ta'ala."
2. Niat untuk Menggabungkan Qadha Puasa Ramadhan dan Puasa Sunnah Syaban
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ وَسُنَّةِ شَهْرِشَعبانَ لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an qadhai fardhi syahri Ramadhana wa sunnati syahri Sya'bana lillahi ta’ala.
Artinya: Saya berniat melakukan puasa besok untuk mengqadha kewajiban puasa di bulan Ramadhan dan sunah puasa di bulan Rajab karena Allah Ta’ala.
Tata Cara Melaksanakan Puasa Syaban
Pelaksanaan puasa di bulan Syaban sama dengan puasa pada umumnya. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
- Membaca niat puasa di malam hari sebelum Subuh.
- Melaksanakan sahur dan menyelesaikan sahur sebelum waktu Subuh.
- Menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa sejak Subuh hingga Maghrib.
- Berbuka puasa ketika waktu Maghrib tiba.
- Membaca doa berbuka puasa.
Manfaat Puasa Nisfu Syaban
Puasa Nisfu Syaban adalah amalan yang sangat dianjurkan karena memiliki banyak keutamaan. Dengan melaksanakan puasa Nisfu Syaban, seorang hamba dapat memperoleh ampunan dosa, peningkatan derajat, pahala yang berlipat ganda, serta dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Pengampunan Dosa
Puasa Nisfu Syaban dapat menjadi sebab pengampunan dosa-dosa yang telah lalu. Rasulullah SAW bersabda, "Apabila tiba malam Nisfu Syaban, maka Allah SWT melihat (kepada hamba-hamba-Nya) dan memberikan ampunan kepada orang-orang yang meminta ampunan, memberikan rahmat kepada orang-orang yang meminta rahmat, dan menangguhkan (azab) orang-orang yang dengki sebagaimana keadaan mereka." (HR. Ibnu Majah)
Peningkatan Derajat
Puasa Nisfu Syaban juga dapat meningkatkan derajat seseorang di sisi Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang berpuasa pada hari Nisfu Syaban, maka Allah akan mengangkat derajatnya di surga yang paling tinggi." (HR. Ad-Dailami)
Pahala yang Berlipat Ganda
Puasa Nisfu Syaban termasuk dalam puasa sunnah yang sangat dianjurkan. Pahala puasa sunnah akan dilipatgandakan oleh Allah SWT, sehingga puasa Nisfu Syaban memiliki pahala yang sangat besar.
Demikianlah informasi terkait niat puasa Nisfu Syaban dan qadha Ramadhan. Semoga bermanfaat.
Kontributor : Dini Sukmaningtyas