Suara.com - Di bulan Syaban yang penuh keistimewaan, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, termasuk puasa sunnah. Selain itu, bulan ini juga menjadi waktu yang tepat untuk menyelesaikan kewajiban qadha puasa Ramadhan. Lantas, bagaimana niat puasa Nisfu Syaban dan qadha Ramadhan jika digabungkan?
Keutamaan bulan Syaban disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah RA. Beliau menyampaikan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah melakukan puasa sunnah sebanyak yang beliau lakukan di bulan Syaban.
Banyak umat Islam memanfaatkan bulan ini untuk melunasi utang puasa Ramadhan. Lantas, apakah kedua puasa tersebut boleh digabungkan? Berikut penjelasan selengkapnya.
Bolehkah Menggabungkan Niat Puasa Syaban dan Qadha Ramadhan?
Pertanyaan yang sering muncul adalah apakah diperbolehkan menggabungkan niat puasa sunnah Syaban dengan qadha puasa Ramadhan. Dalam hal ini, para ulama memiliki pendapat yang berbeda.
Sebagian besar ulama, terutama dari mazhab Syafii, memperbolehkan penggabungan niat ini. Bahkan, pelakunya diyakini dapat memperoleh dua pahala sekaligus, yaitu pahala puasa sunnah dan qadha.
Namun, ada juga ulama yang berpendapat bahwa penggabungan niat hanya sah untuk salah satu ibadah, baik yang wajib maupun sunnah.
Lafal Niat Puasa Nisfu Syaban dan Qadha Ramadhan
Baca Juga: Bukan Cuma Valentine! 14 Februari 2025 Bertepatan dengan Hari Istimewa Ini
Berikut adalah lafal niat puasa qadha Ramadan dan puasa sunnah Sya’ban: