Suara.com - Puasa Ramadhan adalah ibadah wajib bagi umat Islam yang mampu. Namun, ada beberapa kondisi yang memperbolehkan seseorang untuk tidak berpuasa, seperti sakit, bepergian, atau haid.
Bagi yang tidak dapat berpuasa Ramadhan, diwajibkan untuk mengganti (qadha) puasa tersebut di hari lain.
Meskipun demikian, ada beberapa hari yang dilarang untuk melaksanakan puasa qadha Ramadhan. Hari-hari ini memiliki keutamaan dan kekhususan tersendiri dalam agama Islam. Berikut adalah hari-hari yang dilarang untuk mengganti puasa Ramadhan:
Hari Raya Idul Fitri (1 Syawal)
Baca Juga: Buka Butik Pertama, Shella Saukia Hadirkan Koleksi Eksklusif Jelang Ramadan
Idul Fitri adalah hari raya umat Islam yang menandai berakhirnya bulan Ramadhan. Pada hari ini, umat Islam merayakan kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa. Oleh karena itu, berpuasa pada hari Idul Fitri hukumnya haram.
Hari Raya Idul Adha (10 Dzulhijjah)
Idul Adha adalah hari raya kurban yang dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia. Pada hari ini, umat Islam yang mampu disunnahkan untuk menyembelih hewan kurban. Sama seperti Idul Fitri, berpuasa pada hari Idul Adha juga dilarang.
Hari-hari Tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah)
Hari-hari Tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha. Pada hari-hari ini, umat Islam masih dalam suasana perayaan Idul Adha. Oleh karena itu, berpuasa pada hari-hari Tasyrik juga dilarang.
Baca Juga: Hanya di Indonesia, 12 Keunikan Saat Bulan Ramadan yang Selalu Dirindukan
Hari Jumat secara Khusus
Hari Jumat juga sebenarnya merupakan hari yang dilarang untuk mengganti puasa Ramadhan atau puasa sunnah. Namun jika sehari sebelumnya atau setelehnya berpuasa, maka hukumnya menjadi boleh puasa di hari Jumat.
Hari Syak
Hari Syak atau hari yang diragukan juga menjadi hari yang dilarang untuk berpuasa. Hari Syak ini termasuk hari penentuan awal bulan Ramadhan atau akhir bulan Syaban.