Bolehkah Puasa Nisfu Syaban Hanya 1 Hari? Begini Hukum dan Tata Caranya

Rifan Aditya Suara.Com
Rabu, 05 Februari 2025 | 13:50 WIB
Bolehkah Puasa Nisfu Syaban Hanya 1 Hari? Begini Hukum dan Tata Caranya
Ilustrasi Berdoa - Bolehkan Puasa Nisfu Syaban Hanya 1 Hari? (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tepat di momen Nisfu Syaban, terdapat salah satu amalan yang dianjurkan yaitu mengerjakan puasa sunnah. Puasa Nisfu Syaban ini diyakini memiliki sejumlah keutamaan yang berbeda dengan amalan lain. Lantas bagaimana hukum puasa Nisfu Syaban hahya 1 hari?

Di dalm Islam, malam Nisfu Syaban disebut juga sebagai malam bertabur berkah dan ampunan dari Allah SWT. Setiap tahunnya, Nisfu Syaban jatuh di pertengahan bulan Syaban, tepatnya pada tanggal 15 Syaban. Tahun ini, 15 Syaban 1446 H jatuh pada tanggal 14 Februari 2025.

Mengenal Puasa Nisfu Syaban

Puasa Nisfu Syaban merupakan puasa yang dilakukan setiap tanggal 15 Syaban. Nisfu Syaban sendiri adalah malam yang penuh dengab keberkahan, di mana Allah SWT akan memberi ampunan kepada hamba-Nya yang dengan tulus memohon ampunan di malam tersebut.

Pada dasarnya, puasa yang dikerjakan ketika Nisfu Syaban bukanlah puasa yang hukumnya wajib, melainkan sunnah. Puasa ini sering kali dikerjakan sebagai bentuk penghambaan manusia kepada Allah SWT, terutama untuk menyambut bulan Ramadhan yang sebentar lagi akan datang. Nah, dengan begitu umat Islam bisa meningkatkan keimanan dan ketakwaan.

Baca Juga: Awal Puasa 2025 Versi NU dan Muhammadiyah, 1 Ramadan 1446 H Jatuh Tanggal Berapa?

Puasa Nisfu Syaban Hanya 1 Hari

Kententuan berapa hari puasa Nisfu Syaban telah diatur dalam beberapa hadits berikut:

• Tidak Ada Larangan Puasa Pada Nisfu Syaban

Dijelaskan dalam hadist yang diriwayatkan oleh Usamah bin Zaid, beliau bertanya kepada Rasulullah SAW terkait ketentuan puasa pada bulan Syaban.

Rasulullah SAW pun menerangjan bahwa bulan Syaban merupakan bulan yang kerap diabaikan oleh umat Islam, padahal termasuk waktu terbaik untuk berpuasa. Dari riwayat itu dapat disimpulkan bahwa umat muslim boleh mengerjakan puasa Nisfu Syaban hanya 1 hari. Pasalnya, puasa di hari itu tidak wajib, hanya sunnah dan dianjurkan.

Baca Juga: Sholat Nisfu Syaban Berapa Rakaat? Pahami Keutamaan dan Tata Caranya

• Hadist dari Abu Hurairah

Hadist lainnya sebagai referensi adalah riwayat dari Abu Hurairah yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW banyak mengerjakan puasa pada bulan Syaban.

Akan tetapi, tidak ada keharusan untuk puasa di sepanjang bulan Syaban, atau bahkan khusus hanya di tanggal 15. Jadi, puasa Nisfu Syaban hanya 1 hari dapat dikerjakan sebagai bentuk ibadah sunnah.

Niat Puasa Nisfu Syaban

Berikut ini bacaan niat puasa Nisfu Syaban tulisan Arab, latin dan terjemahannya:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu souma ghadin 'an ada'i sunnati Sya'bana lillahi ta'ala.

Artinya: "Hamba niat puasa sunah Syaban esok hari karena Allah SWT."

Niat puasa di atas dapat diamalkan pada malam hari sebelum tidur atau pada ketika waktu sahur. Akan tetapi, apabila muslim lupa membaca niat di malam hari, puasa tetap bisa dilaksankan sepanjang tidak melakukan hal-hal yang dapat membatalkan pusa, seperti makan dan minum. Berikut niat yang dapat dilakukan meski sudah siang:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu souma hadzalyaumi 'an ada'i sunnati Sya'bana lillahi ta'ala.

Artinya: "Hamba niat puasa sunah Syaban hari ini karena Allah SWT."

Tata Cara Puasa Nisfu Syaban

Terkait tata cara puasa Nisfu Syaban sama seperti puasa pada umumnya. Umat muslim dianjurkan membaca niat, lalu melakukan sahur sebelum Subuh dan berpuasa mulai terbitnya fajar sampai adzan Maghrib berkumandang. Selengkapnya berikut tata cara puasa Nisfu Syaban:

1. Membaca niat puasa

Niat puasa Nisfu Syaban bisa dibaca di dalam hati ataupun secara lisan. Meskipun demikian, disunnahkan juga mengucapkan niat puasa Nisfu Syaban dengan lisan.

2. Makan sahur

Selanjutnya seorang muslim bisa melaksanakan sahur. Adapun waktu yang dianjurkan yaitu menjelang masuk subuh atau menjelang imsak.

3. Melaksanakan puasa

Seorang muslim menjalankan puasa mulai dari setelah imsak sampai waktu berbuka tiba yang ditandai dengan adzan maghrib.

4. Menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan puasa

Selain menahan haus dan lapar, selama  puasa Nisfu Syaban seorang muslim jug hendaknya menjaga dirinya dari hal-hal yang bisa membatalkan puasa. Seperti bermaksiat, berhubungan suami istri di siang hari dan lainnya.

5. Menyegerakan berbuka puasa

Tata cara puasa Nisfu Syaban yang terakhir yaitu menyegerakan buka puasa. Adapun waktunya sama seperti puasa lainnya, yaitu ketika mendengarkan adzan maghrib berkumandang.

Doa Buka Puasa

Umat Islam yang telah mengerjakan puasa selama sehari, dianjurkan untuk menyegerakan berbuka puasa. Nah, saat buka ini muslim bisa membaca doa berikut:

1. Doa Buka Puasa yang Pertama

Doa buka puasa yang pertama beraumber dari riwayat Abu Daud dari Sahabat Ibnu Umar RA, bahwa Rasulullah SAW saat berbuka puasa berdoa dengan membaca:

ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

(Dzahabazh zhama'u wabtallatil 'uruuqu, wa tsabatal ajru in syaa Allah)

Artinya: "Telah hilang dahaga, dan telah basah tenggorokan, dan telah ditetapkan pahala insya Allah." (HR. Abu Daud no. 2010)

2. Doa Buka Puasa yang Kedua

Masih dari riwayat Abu Daud dari Mu'adz bin Zahrah, ia mengisahkan bahwa Rasulullah SAW pernah berdoa saat berbuka puasa, dengan doa ssbagai berikut:

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

(Allahumma laka shumtu wa 'alaa rizqika afthartu)

Artinya: "Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka." (HR. Abu Daud no. 2011)

Itulah tadi penjelasan mengenai puasa Nisfu Syaban hahya 1 hari. Pada dasarnya, tidak ada ketentuan waktu untuk mengerjakn puasa Nisfu Syaban. Jika muslim mengerjakan hanya 1 hari saja, tetap boleh.

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI