3 Peristiwa Penting Umat Islam di Bulan Sya'ban, Termasuk Peralihan Arah Kiblat!

Riki Chandra Suara.Com
Jum'at, 31 Januari 2025 | 20:51 WIB
3 Peristiwa Penting Umat Islam di Bulan Sya'ban, Termasuk Peralihan Arah Kiblat!
Ratusan ribu umat muslim dari berbagai negara memadati Masjidil Haram untuk beribadah dan melakukan tawaf mengelilingi Kakbah, Kamis (9/5/2024). [MCH2024/Suara.com-Chandra Iswinarno]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Umat Islam di Indonesia telah memasuki bulan Sya'ban 1446 H yang dimulai hari ini, Jumat (31/1/2025). Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) mengumumkan bahwa hilal tidak terlihat di seluruh Indonesia, sehingga bulan Rajab digenapkan menjadi 30 hari (istikmal).

Pengumuman tersebut disampaikan pada Rabu (29/1/2025), dengan penjelasan bahwa hilal masih berada di bawah ufuk.

Bulan Sya'ban merupakan salah satu bulan istimewa dalam kalender Islam karena berada di antara dua bulan penting, yaitu Rajab dan Ramadhan. Berdasarkan hadits, bulan ini dikenal sebagai bulannya Nabi Muhammad.

Dalam sejarah Islam, terdapat tiga peristiwa penting yang terjadi pada bulan Sya'ban, yang memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan umat Muslim. Berikut 3 peristiwa penting di bulan Sya'ban dikutip dari NU Online.

1. Peralihan Kiblat dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram

Salah satu peristiwa bersejarah yang terjadi pada bulan Sya'ban adalah perubahan arah kiblat dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram. Peristiwa ini disebutkan dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 144:

"Sungguh Kami melihat wajahmu kerap menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram."

Dalam tafsir Al-Jami’ li Ahkmil Qur’an, Al-Qurthubi mengutip Abu Hatim Al-Basti yang menjelaskan bahwa perintah ini diberikan pada malam Selasa, bertepatan dengan malam Nisfu Sya'ban.

Rasulullah SAW menantikan peralihan kiblat ini karena beberapa alasan, termasuk keinginan menjadikan Ka'bah sebagai pusat ibadah umat Islam.

2. Penyerahan Rekapitulasi Amal kepada Allah

Peristiwa penting lainnya adalah penyerahan rekapitulasi amal secara penuh kepada Allah. Berdasarkan hadits riwayat An-Nasa’i, Rasulullah saw memperbanyak puasa di bulan Sya'ban, karena beliau ingin amalnya diserahkan kepada Allah dalam keadaan berpuasa. Selain di bulan Sya'ban, ada beberapa waktu lain di mana catatan amal diserahkan, termasuk setiap siang, malam, serta pekanan.

Menurut Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki, catatan amal juga diserahkan langsung setelah shalat lima waktu, menjadikan momen ini sebagai bagian penting dalam kehidupan spiritual umat Islam.

3. Penurunan Ayat tentang Anjuran Shalawat untuk Nabi

Peristiwa ketiga yang terjadi pada bulan Sya'ban adalah turunnya ayat yang menganjurkan umat Islam untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad. Ayat tersebut terdapat dalam Surat Al-Ahzab ayat 56:

"Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya."

Ibnu Abi Shaibah Al-Yamani menyebut bulan Sya'ban sebagai bulan shalawat, karena ayat ini turun pada bulan Sya'ban tahun ke-2 Hijriah. Pendapat ini juga didukung oleh Imam Syihabuddin Al-Qasthalani dalam kitab Al-Mawahib dan Ibnu Hajar Al-Asqalani.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI