Masih Punya Utang Puasa? Begini Aturan Qadha yang Benar

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB
Masih Punya Utang Puasa? Begini Aturan Qadha yang Benar
Ilustrasi puasa Ramadan (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Puasa Ramadan merupakan salah satu ibadah yang wajib dilaksanakan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Selama satu bulan penuh, umat Islam akan menjalankan ibadah puasa yang dimulai dari fajar hingga terbenamnya matahari.

Namun, bagi mereka yang berhalangan puasa karena alasan tertentu, seperti sakit, hamil, menyusui, atau perjalanan jauh, puasa tersebut harus diganti (qadha) di luar bulan Ramadan. Lantas, kapan batas akhir untuk ganti utang puasa Ramadan?

Batas Akhir Ganti Utang Puasa Ramadan

Bulan suci Ramadan 1446 hijriyah atau Ramadan 2025 akan segera tiba. Itulah mengapa, penting bagi Anda untuk mengetahui kapan batas akhir ganti utang puasa Ramadan.

Baca Juga: Tentang Peningkatan Derajat Dan Pengampunan, Ini Keutamaan Puasa Nisfu Syaban

Meskipun puasa Ramadan hanya dilaksanakan selama satu bulan, namun kewajiban untuk mengganti utang puasa tidak harus selesai di bulan tersebut. Ada beberapa ketentuan terkait waktu penggantiannya yang perlu dipahami oleh setiap Muslim. Menurut pendapat mayoritas ulama, ada batasan waktu tertentu dalam mengganti puasa yang terutang, yaitu sebelum datangnya Ramadan yang berikutnya. Ini merupakan pendapat yang berasal dari ulama Syafiiyah dan Hanabilah.

Batas akhir ganti utang puasa Ramadan adalah sebelum masuk bulan Ramadan berikutnya, di mana hal ini berarti, jika seseorang memiliki utang puasa Ramadan tahun 2024, maka ia wajib menunaikan qadha puasa tersebut sebelum datang bulan Ramadan 2025. 

Meski begitu, banyak ulama yang menyarankan agar mengganti puasa sesegera mungkin setelah Ramadan berakhir. Semakin cepat seseorang mengganti puasa, tentunya akan semakin baik dan semakin ringan dosa yang ditanggungnya. Mengganti puasa di bulan Syawal, misalnya, sangat dianjurkan sebagai langkah awal setelah Ramadan.

Sebagaimana dilansir dari laman NU Online, Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU) Alhafiz Kurniawan mengatakan bahwa tidak ada batas waktu mengganti utang puasa Ramadan di bulan Sya’ban. Hal ini berlaku bagi orang-orang yang membatalkan puasa karena ada uzur, seperti sakit, dan hal-hal lain sehingga harus mengganti di bulan lain. Akan tetapi, sebagian ulama megharamkan mengqadha puasa setelah lewat Nisfu Sya’ban sebagai antisipasi masuknya bulan Ramadan.

Berbeda dengan pendapat sebelumnya, ulama Hanafiyah justru menyatakan bahwa tidak ada batas akhir yang spesifik untuk qadha puasa Ramadan. Mereka berpendapat bahwa seseorang bisa mengganti puasanya kapan saja, bahkan apabila itu dilakukan setelah Ramadan-Ramadan berikutnya berlalu. Dengan pandangan ini, fleksibilitas diberikan kepada mereka yang memiliki kesulitan untuk segera melakukan qadha puasa karena alasan tertentu.

Baca Juga: Jangan Lewatkan! Ini Keutamaan dan Amalan di Bulan Syaban 2025

Meskipun ada perbedaan pandangan, namun sangat penting bagi setiap Muslim untuk segera melunasi utang puasanya jika memungkinkan supaya kewajiban tersebut tidak tertunda terlalu lama.

Jangan Ditunda, Segera Ganti Utang Puasa Ramadan!

Sekarang Anda sudah lebih paham, kapan batas akhir ganti puasa Ramadan. Penting bagi umat Islam untuk segera mengganti puasa yang tertinggal setelah Ramadan, dengan niat yang tulus dan ikhlas. Walaupun waktu untuk mengganti puasa cukup panjang, namun sebaiknya jangan menunda-nunda, karena semakin cepat mengganti, semakin ringan beban yang dirasakan. Semoga kita semua dapat menunaikan kewajiban puasa dengan baik dan penuh keikhlasan, serta senantiasa mendapatkan rahmat dan ampunan dari Allah.

Pastikan hutang puasa Anda lunas, sebelum memasuki Ramadan 2025 mendatang!

Kontributor : Rishna Maulina Pratama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI