Sejarah Nisfu Syaban: Malam Penuh Keutamaan dan Pengampunan

Jum'at, 31 Januari 2025 | 10:47 WIB
Sejarah Nisfu Syaban: Malam Penuh Keutamaan dan Pengampunan
Ilustrasi orang berdoa dan membaca alquran - (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nisfu Syaban adalah malam yang istimewa bagi umat Islam. Malam ini jatuh pada pertengahan bulan Syaban, yaitu tanggal 15 Syaban dalam kalender Hijriah.

Nisfu Syaban memiliki keutamaan yang besar, di mana Allah SWT membuka pintu ampunan dan rahmat-Nya bagi hamba-hamba-Nya yang beriman dan bertakwa.

Nisfu Syaban adalah malam yang penuh dengan keutamaan dan keberkahan. Pada malam ini, Allah SWT membuka pintu ampunan dan rahmat-Nya bagi hamba-hamba-Nya yang beriman dan bertakwa.

Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan amalan kebaikan pada malam Nisfu Syaban agar mendapatkan ampunan dan rahmat dari Allah SWT.

Baca Juga: Kapan Puasa Sya'ban 2025? Ini Jadwalnya, Lengkap dengan Niat dan Keutamaannya!

Asal-usul Nisfu Syaban

Dalam kitab Al-Mawahib Al-Laduniyah karya Al-Imam Al-Qasthalani (wafat 923 H) dijelaskan terkait awal mula adanya peringatan malam Nisfu Sya'ban.

Berikut penjelasannya;

وقد كان التابعون من أهل الشام، كخالد بن معدان، ومكحول يجتهدون ليلة النصف من

 شعبان فى العبادة، وعنهم أخذ الناس تعظيمها، ويقال: إنه بلغهم فى ذلك آثار إسرائيلية، فلما اشتهر ذلك عنهم اختلف الناس، فمنهم من قبله منهم، وقد أنكر ذلك أكثر العلماء من أهل الحجاز، منهم عطاء، وابن أبى مليكة، ونقله عبد الرحمن بن زيد بن أسلم عن فقهاء أهل المدينة، وهو قول أصحاب مالك وغيرهم، وقالوا: ذلك كله بدعة

Baca Juga: Kapan Malam Nisfu Syaban? Berikut Perhitungannya

Artinya, "Tabi'in tanah Syam seperti Khalid bin Ma'dan dan Makhul, mereka bersungguh-sungguh dalam beribadah pada malam Nisfu Sya'ban. Nah dari mereka inilah orang-orang kemudian ikut mengagungkan malam Nisfu Sya'ban. Dikatakan, bahwa telah sampai kepada mereka atsar israiliyat (kabar atau cerita yang bersumber dari ahli kitab, Yahudi dan Nasrani yang telah masuk Islam) tentang hal tersebut.

Ada perbedaan pandangan dalam menanggapi malam Nisfu Syaban. Sebagian menerima, dan sebagian lain mengingkarinya. Mereka yang memgingkari adalah mayoritas ulama Hijaz, termasuk dari mereka Atha' dan Ibnu Abi Malikah. Abdurrahman bin Zaid bin Aslam dari kalangan fuqaha' Madinah menukil pendapat bahwa perayanan malam Nisfu Sya'ban seluruhnya adalah bid'ah. Ini juga merupakan pendapat Ashab Maliki dan ulama selainnya."

Dari penjelasan tersebut diketahui awal mula yang memulai adanya peringatan malam Nisfu Sya'ban adalah segolongan ulama Tabi'in daerah Syam.

Dalam arti, peringatan malam Nisfu Sya'ban belum ada pada zaman Rasulullah dan Sahabat, baru ada pada zaman Tabi'in.

Peringatan malam Nisfu Sya'ban yang kini diamalkan itu dasarnya adalah mengikuti perbuatan segolongan ulama Tabi'in negeri Syam atau kini dikenal dengan negara Suriah, seperti yang dilansir dari laman NU Online.

Keutamaan malam ini juga disebutkan dalam beberapa hadis Nabi Muhammad SAW.

Salah satu hadis menyebutkan bahwa pada malam Nisfu Syaban, Allah SWT melihat kepada hamba-hamba-Nya dan memberikan ampunan kepada mereka yang memohon ampunan, memberikan rahmat kepada mereka yang memohon rahmat, dan menangguhkan (azab) orang-orang yang dengki sebagaimana keadaan mereka. (HR. Ibnu Majah)

Hadis lain menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Apabila tiba malam Nisfu Syaban, maka Allah SWT berfirman, 'Adakah orang yang memohon ampunan, maka Aku akan mengampuninya? Adakah orang yang meminta rezeki, maka Aku akan memberinya rezeki? Adakah orang yang mendapat 1  musibah, maka Aku akan menghindarkannya?' Demikianlah (seruan ini) berlanjut hingga terbit fajar." (HR. Baihaqi).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI