Suara.com - Umat Muslim di seluruh dunia tengah menanti datangnya bulan suci Ramadan, bulan penuh berkah dan rahmat. Pada tahun 2025, awal Ramadan diperkirakan akan dimulai pada awal Maret. Lantas, berapa hari lagi puasa 2025?
Ramadan adalah momen istimewa bagi umat Islam untuk meningkatkan kualitas ibadah, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan memperbanyak amal kebaikan.
Setiap tahun, umat Muslim menyambut bulan suci ini dengan penuh harapan dan persiapan. Salah satu bagian penting dari persiapan tersebut adalah penetapan awal bulan Ramadan, yang menjadi panduan untuk memulai ibadah puasa.
Proses Penentuan Awal Ramadan di Indonesia
Penetapan awal Ramadan di Indonesia dilakukan berdasarkan kalender Hijriyah, yang menggunakan perhitungan bulan sebagai acuan. Kalender ini memiliki tahun yang lebih pendek dibandingkan kalender Masehi, sehingga bulan Ramadan selalu maju sekitar 11 hari setiap tahunnya.
Di Indonesia, ada dua metode utama untuk menentukan awal Ramadan, yaitu Rukyatul Hilal (pengamatan langsung terhadap keberadaan hilal atau bulan sabit muda pada akhir bulan Sya'ban) dan Hisab (perhitungan astronomi berdasarkan posisi bulan dan matahari).
Kementerian Agama Republik Indonesia secara resmi menetapkan tanggal awal Ramadan melalui sidang isbat. Sidang ini melibatkan ulama, ahli astronomi, serta perwakilan dari berbagai organisasi Islam.
Sidang isbat menggabungkan hasil pengamatan hilal dengan perhitungan hisab untuk menghasilkan keputusan yang dapat diterima secara luas.
Selain itu, sejak tahun 2022, Indonesia dan negara-negara anggota MABIMS (Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) menggunakan kriteria baru untuk penentuan hilal.
Baca Juga: Jangan Lewatkan! Ini Batas Akhir Puasa Rajab dan Keutamaannya yang Dahsyat
Kriteria ini menetapkan bahwa tinggi hilal minimal adalah 3 derajat dan elongasi (jarak sudut antara bulan dan matahari) minimal adalah 6,4 derajat.