Suara.com - Isra Miraj Nabi Muhammad SAW menjadi salah satu peristiwa besar dan bersejarah dalam agama Islam. Apa yang telah dialami oleh Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa itu kini melahirkan syariat yang kemudian jadi pedoman bagi umat Islam. Meski demikian, masih ada yang mempertanyakan apakah Isra Miraj Nabi hanya mimpi?
Dikisahkan, Isra Miraj adalah perjalanan panjang dan heroik yang dilalui Rasulullah SAW dalam menuju kesempurnaan dunia spiritual. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu peristiwa itu diperselisihkan. Ada pendapat yang menyatakan bahwa peristiwa Isra Miraj terjadi dalam mimpi. Ada pula pendapat lain yang mengatakan jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di Isra Miraj-kan dalam keadaan sadar.
Tak pelak, ada pula yang meneliti Isra Miraj dengan ilmu sains. Meskipun pada akhirnya tidak ditemukan hasil yang sebenarnya. Sebab Isra’ dikisahkan menembus dimensi waktu dan Mi’raj menembus dimensi ruang untuk menuju ke dimensi yang melampaui akal manusia, yaitu immaterial atau gaib. Itu berarti peristiwa ini tidak dapat diukur dan dikomparasikan dengan ilmu sains, apalagi menggunakan sains berbasis barat sekuler.
Baca Juga: 3 Contoh Teks MC Isra Miraj 2025 Beserta Susunan Acaranya, Simak Yuk
Adapun sumber awal kisah Isra Miraj ini tidak lain dan tidak bukan yaitu dari Al-Quran. Namun berlawanan dengan persepsi beberapa golongan, konsep Isra Mi'raj dalam Al-Quran tidaklah bersifat komprehensif dan tersebar di beberapa ayat. Meski terdapat ayat yang gamblang membicarakan peristiwa ini, namun ayat itu tidak mencantumkan kata mi'raj.
"Maha Suci Dia yang telah memperjalankan (asra) hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS 17:1)
Apakah Isra Miraj Nabi Hanya Mimpi?
Munculnya pemikiran bahwa peristiwa Isra Miraj pada dasarnya merupakan sebuah momen turunya wahyu yang didapatkan melalui mimpi sebenarnya tercatat dalam Sirah ibn Ishaq yang ditulis oleh Ibn Hisyam sekitar abad ke-9.
Di dalam buku itu, Ibn Hisyam menuliskan pendapat al-Hassan ibn Hasan al-Basri yang menyatakan jika peristiwa Isra Miraj berlangsung saat Nabi tertidur di Hijr (area sekitar Ka'bah). Ia lantas mengkaitkan dengan QS 17:60 untuk menguatkan argumentasinya itu.
Baca Juga: Isra Miraj Biasanya Ngapain? Ini Amalan dan Kegiatan Penuh Berkah
Tak berhenti di situ, Ibn Hisyam juga mencantumkan riwayat perbincangan yang terjadi antara Mu'awiyah ibn Abu Sufyan dengan Nabi. Dalam dialog itu menyatakan bahwa peristiwa Isra Miraj sebagai ru'ya yang benar dari Allah SWT.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Aisyah. Beliau menyatakan bahsa saat Isra Miraj berlangsung tubuh Nabi Muhammad SAW tetap berada di tempatnya, sedangkan ruhnya yang tengah diperjalankan oleh Allah SWT.
Di sisi lain, Ibn Hisyam juga meriwayatkan narasi tentang Rasulullah SAW yang tertidur di kediaman Ummu Hani seorang saudari Ali dan sepupu Nabi. Ia menceritakan perjalanan Nabi Muhammad SAW yang dilakukan secara fisik.
Namun adanya riwayat-riwayat yang saling bertentangan ini, lantas menunjukkan kenyataan bahwa pada abad pertama hijrah tidak ada konsensus terkait bagaimana runtutan perstiwa tersebut bisa terjadi. Hal tersebut kemudian menjadikan pembahasan menarik mengenai pendapat Aisyah dan Ali yang saling bertentangan satu sama lain. Demikian pula dengan riwayat Mu'awiyah yang merefleksikan perseteruan politik di antara ketiga kubu.
Selain Ibn Hisyam, Ibn Sa'ad juga turut menyampaikan pendapat berbeda tentang peristiwa Isra Miraj yang menurutnya terjadi dua kali. Pertama yaitu Miraj Nabi yang berlangsung pada 17 Ramadhan dan terjadi pada saat Nabi tidur siang. Sementara peristiwa Isra terjadi beberapa bulan setelah Nabi tertidur di kediaman Ummu Hani tersebutm
Meski terjadi perbedaan pendapat hingga memunculkan pertanyaan apakah Isra Miraj Nabi hanya mimpi, namun mayoritas ulama menyatakan bahwa yang dialami Nabi Muhammad SAW itu terjadi dengan fisik dan ruh dan dalam keadaan sadar, bukan mimpi.
Demikian penjelasan tentang apakah Isra Miraj Nabi hanya mimpi. Semoga informasi di atas bermanfaat dan meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari