4. Berdzikir
Dalam perjalanan yang ditempuhnya, Rasulullah SAW bertemu dengan banyak Nabi salah satunya Nabi Ibrahim AS di langit ketujuh yang kemudian mengajarkan kalimat dzikir. Kalimat dzikir yang diajarkan itu dapat menjadi amalan malam 27 Rajab.
Dalam sebuah hadist dijelaskan bahwa, Nabi Ibrahim AS permah bertanya pada malaikat Jibril, “Siapa yang bersamamu wahai Jibril?” Kemudian Malaikat Jibril menjawab, “Muhammad.”
Selain itu, Nabi Ibrahim AS juga mengajarkan kepada Rasulullah SAW, “Perintahkanlah pada umatmu untuk membiasakan memperbanyak (bacaan dzikir) yang nantinya akan menjadi tanaman surga, tanahnya begitu subur, juga lahannya begitu luas.”
Rasulullah SAW lantas bertanya, “Apa itu ghirosul jannah (tanaman surga)?” Ia menjawab,
لاحول ولا قوة الا بالله
"Laa hawla wa laa quwwata illa billah."
Kalimat dzikir ini memiliki arti, “Tidak ada daya dalam menjauhi maksiat dan tidak ada usaha menjalankan ketaatan kecuali dengan pertolongan Allah.” (HR Ahmad).
Doa Malam 27 Rajab
Mengutip dari NU Online, berikut adalah doa malam 27 Rajab:
اللهم إِنِّي أَسْأَلُكَ بِمُشَاهَدَةِ أَسْرَارِ الْمُحِبِّيْنَ، وَبِالْخَلْوَةِ الَّتِي خَصَّصْتَ بِهَا سَيِّدَ الْمُرْسَلِيْنَ حِيْنَ أَسْرَيْتَ بِهِ لَيْلَةَ السَّابِعِ وَالْعِشْرِيْنَ أَنْ تَرْحَمَ قَلْبِيَ الْحَزِيْنَ وَتُجِيْبَ دَعْوَتِيْ يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِيْنَ
Baca Juga: 9 Alasan Isra Miraj Terjadi di Malam Hari Menurut Ulama
Allāhumma innī as’aluka bi musyāhadati asrāril muhibbīn, wa bil khalwatil latī khashshashta bihā sayyidal mursalīn hīna asraita bihī lailatas sābi’i wal ‘isyrīn an tarhama qalbiyal hazīna wa tujība da‘watī yā akramal akramīn.