Suara.com - Sebagaimana yang kita tahu selama ini, bahwa peristiwa Isra Miraj adalah perjalanan luar biasa Nabi Muhammad SAW yang berlangsung di malam hari. Perjalanan tersebut dimulai dari Masjidil Haram (Mekah) ke Masjidil Aqsa (Yerusalem) dan dilanjutkan naik ke Sidratul Muntaha di langit ketujuh.
Banyak orang tentu penasaran, apakah ada saksi mata atau bukti sejarah terkait peristiwa Isra Miraj? Jika Anda juga merasa ingin tahu terkait hal ini, mari cari tahu jawaban selengkapnya melalui ulasan di bawah ini!
Saksi Peristiwa Isra Miraj
Perdebatan dan diskusi soal saksi atau bukti sejarah Isra Miraj terjadi cukup serius di laman media sosial Quora.Dikutip Rabu, (15/1/2025), akun Mohammad Kanedi memberikan penjelasan terkait ada atau tidaknya saksi dan bukti sejarah terkait peristiwa Isra Miraj. Menurutnya, ada atau tidaknya bukti sejarah atau saksi mata yang melihat peristiwa Isra dan Mirajnya Nabi Muhammad SAW adalah tergantung pada apa yang dimaksud dengan ‘sejarah’ dan ‘bukti sejarah’ itu sendiri.
Baca Juga: 5 Fakta Menakjubkan tentang Sidratul Muntaha, Bagian dari Perjalanan Isra Miraj
Perlu diketahui, sejarah merupakan suatu peristiwa yang telah terjadi pada masa lalu dan dapat diketahui melalui peninggalan pada masa peristiwa terjadi. Sedangkan bukti sejarah adalah setiap gambar, benda, bangunan, tulisan, dan bentang alam yang bisa dijadikan dasar untuk memahami masa lalu.
Terkait peristiwa Isra dan Mirajnya Nabi Muhammad SAW, apa bukti-bukti yang dapat dijadikan dasar untuk menyatakan bahwa peristiwa itu benar-benar terjadi di masa lalu?
Menurut Mohammad Kanedi, setidaknya ada dua bukti Isra dan Miraj yaitu bangunan dan tulisan, di mana bukti bangunannya adalah Al Masjidil Haram dan Al Masjidil Aqsha. Sementara bukti dalam bentuk tulsian, yaitu kitab suci Al Quran. Peristiwa Isra dan Miraj itu telah tertulis di dalam surat Al Isra ayat 1 dan surat An Najm ayat 13-18.
Sementara itu akun Yurie Novil Aziez di laman yang sama, berpendapat bahwa saksi mata peristiwa Isra Miraj sebetulnya ada, hanya saja sudah meninggal. Mereka adalah penduduk Makkah yang hidup di kisaran 600-an Masehi seperti Abu Bakar, Utsman bin Affan, Abu Jahal, Abu Sufyan, dan lainnya, di mana mereka mendengar secara langsung persaksian Nabi Muhammad SAW yang baru saja pulang dari peristiwa Isra Miraj.
Peristiwa Isra Miraj dalam Al Quran
Baca Juga: Cuti Bersama Isra Miraj 2025 Ada Atau Tidak? Ini Jawabannya
Secara umum, gambaran mengenai peristiwa Isra Miraj telah tertuang dengan jelas di dalam firman Allah SWT yang satu ini.
“Maha Suci Allah SWT, yang telah memperjalankan hamba-Nya (yaitu Muhammad SAW) pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya supaya Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui", (QS Al Isra Ayat 1).
Kemudian, Allah SWT kembali menjelaskan tentang peristiwa agung nan suci itu dalam 6 ayat di Surat An-Najm. Bahkan, di ayat 12 sampai 18 lebih memberikan detail dari Isra Miraj itu sendiri sekaligus memberikan peringatan kepada mereka yang meragukan-Nya.
“(12) Maka apakah kamu (musyrikin Mekkah hendak membantahnya mengenai apa yang telah dilihatnya?
(13) Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupa dan wujud yang asli) pada waktu yang lain,
(14) (yaitu) di Sidratil Muntaha.
(15) Di dekatnya ada surga tempat tinggal,
(16) (Muhammad SAW melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi dengan sesuatu yang meliputinya.
(17) Penglihatannya (Muhammad SAW) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya.
(18) Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar", (QS An-Najm Ayat 12–18).
Demikianlah kebenaran yang Allah SWT telah sampaikan dalam firman-Nya tentang peristiwa Isra Miraj. Bagaimana menurut pendapat Anda?
Kontributor : Rishna Maulina Pratama