Suara.com - Pernyataan Loly yang menyebut ibunya, Nikita Mirzani, sebagai orang tua durhaka membuat publik heboh. Ungkapan itu mengundang kontroversi, tetapi juga membuka diskusi tentang hubungan orang tua dan anak. Apakah mungkin seorang orang tua bisa disebut durhaka kepada anaknya?
Dalam budaya kita, konsep durhaka sering kali hanya melekat pada anak terhadap orang tua. Namun, kenyataan menunjukkan bahwa hubungan ini bersifat timbal balik. Loly menyinggung berbagai tindakan sang ibu yang dianggapnya tidak mencerminkan kasih sayang seorang ibu. Hal ini memancing banyak netizen untuk bertanya adakah orang tua yang bisa masuk kategori durhaka? Jika iya, apa saja ciri-cirinya? Mari kita kupas lebih lanjut.
Adakah Orang Tua Durhaka?
Kata "durhaka" dalam bahasa Arab disebut sebagai ‘uquq (عُقُوق), yang berarti lawan dari berbakti atau berbuat baik. Rasulullah pernah bersabda:
“Sungguh Allah mengharamkan kalian mendurhakai ibu.” (HR. Bukhari no. 2408).
Baca Juga: Kronologi Razman Nasution Dipukul Nikita Mirzani, Kena Sikat saat Lerai Istri
Dalam konteks ini, ‘uquq tidak hanya berlaku bagi anak terhadap orang tua, tetapi juga bisa bermakna sebaliknya. Seorang orang tua yang gagal menjalankan tanggung jawabnya dengan baik kepada anak, bahkan sampai menyakiti hati atau menciptakan trauma, dapat disebut sebagai orang tua yang durhaka.
Rasulullah sendiri mengajarkan pentingnya hubungan harmonis antara orang tua dan anak. Abdullah bin Mas’ud ra. pernah bertanya kepada beliau tentang amal yang paling Allah sukai. Rasulullah menjawab: shalat pada waktunya, berbakti kepada orang tua, dan jihad di jalan Allah. (HR. Muslim no. 85).
Ciri-Ciri Orang Tua Durhaka
Jika kamu bertanya, apa saja tanda orang tua yang tidak memenuhi tanggung jawab mereka dengan baik terhadap anaknya? Disarikan dari Media Perpustakaan Maha Pesantren Tebu Ireng, berikut beberapa ciri yang perlu kamu pahami:
1. Tidak Memberi Nafkah dan Menelantarkan Anak
Orang tua memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya, baik secara materi maupun kasih sayang. Abu Hurairah ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah menyuruh seseorang memberikan nafkah kepada dirinya sendiri dan keluarganya sesuai kemampuan. Orang tua yang menelantarkan anak jelas tidak memenuhi kewajiban ini.
2. Mengabaikan Pendidikan Anak
Allah berfirman:
Baca Juga: Musuh Nikita Mirzani, Isa Zega Malah Tawarkan Diri Jadi Ibu Angkat Lolly
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (QS. At-Tahrim [66]: 6)
Pendidikan adalah salah satu bentuk kasih sayang yang harus diberikan orang tua kepada anaknya. Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra. menafsirkan ayat ini sebagai perintah untuk mengajarkan akhlak dan ilmu kepada keluarga.
3. Melakukan Kekerasan
Kekerasan, baik verbal maupun fisik, termasuk tindakan yang dilarang. Rasulullah memang menyebutkan bahwa anak boleh dipukul jika tidak mau shalat pada usia 10 tahun (HR. Abu Dawud no. 495), tetapi para ulama menjelaskan bahwa pukulan ini bersifat mendidik, bukan menyakiti.
4. Berlaku Tidak Adil
Sikap pilih kasih sering kali menjadi akar masalah dalam keluarga. Rasulullah bersabda:
“Bertakwalah kamu kepada Allah, dan berlaku adillah di antara anak-anakmu.” (HR. Bukhari no. 2587).
Orang tua yang tidak adil dapat menciptakan kebencian di antara anak-anaknya sehingga merusak keharmonisan keluarga.
Konsep durhaka bukan hanya milik anak terhadap orang tua. Orang tua pun memiliki tanggung jawab besar untuk menciptakan hubungan yang harmonis dan penuh kasih sayang. Keteladanan Nabi Muhammad dan nasihat para ulama memberikan panduan agar kita tidak hanya menjadi anak yang berbakti, tetapi juga orang tua yang bertanggung jawab.
Itulah penjelasan mengenai ciri-ciri orang tua durhaka dan pandangan dalam Islam.