Kepala BP Haji Pastikan Seleksi Tahap II Petugas Haji di Surabaya Transparan dan Akuntabel

Yazir Farouk Suara.Com
Kamis, 05 Desember 2024 | 17:53 WIB
Kepala BP Haji Pastikan Seleksi Tahap II Petugas Haji di Surabaya Transparan dan Akuntabel
Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Mochammad Irfan Yusuf.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Mochammad Irfan Yusuf, menegaskan komitmen pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan pelayanan haji yang aman, nyaman, dan terbaik kepada jamaah pada ibadah haji 1446H/2025M.

Hal ini disampaikan Gus Irfan, sapaan akrabnya saat membuka Seleksi Tahap II Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kloter dan Arab Saudi yang berlangsung di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis (5/12/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Gus Irfan menekankan bahwa keberhasilan pelayanan haji yang optimal dapat dicapai melalui seleksi petugas yang transparan dan akuntabel. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa petugas yang terpilih memiliki kompetensi, integritas, dan profesionalisme yang tinggi dalam melayani jamaah haji.

"Salah satu kunci untuk mewujudkan penyelenggaraan haji yang aman dan nyaman adalah dengan seleksi PPIH yang transparan dan akuntabel, sehingga menghasilkan petugas yang benar-benar mampu menjalankan tugasnya dengan baik," ujar Gus Irfan.

Baca Juga: Irjen Kemenag Tekankan Seleksi Petugas Haji Dilakukan Transparan dan Akuntabel

Gus Irfan juga menambahkan bahwa Presiden Prabowo sangat menaruh perhatian besar terhadap kualitas pelayanan haji, yang tercermin dalam pembentukan Badan Penyelenggara Haji dan penunjukannya sebagai Kepala BP Haji.

Seleksi PPIH Tahap II ini diikuti oleh 371 peserta dari Jawa Timur, dengan tiga formasi yang diperebutkan, yaitu Ketua Kloter, Pembimbing Ibadah Kloter, dan PPIH Non-Kloter. Proses seleksi ini juga dilaksanakan secara serentak di 34 provinsi di Indonesia, yang meliputi tahapan tes kompetensi menggunakan sistem CAT, wawancara pendalaman tugas, serta evaluasi terhadap komitmen pelayanan petugas haji.

Gus Irfan menegaskan bahwa dalam proses seleksi ini tidak ada campur tangan atau intervensi dari pihak manapun, termasuk tidak ada petugas yang di-rekomendasikan dari kalangan keluarga atau pihak tertentu.

"Saya ingin memastikan bahwa seleksi berjalan dengan jujur, tanpa adanya rekayasa atau favoritisme. Tidak ada satu pun yang saya rekomendasikan dari keluarga. Tradisi baru harus ditegakkan, tanpa ada rekomendasi yang tidak jelas," tegas Gus Irfan.

Lebih lanjut, Gus Irfan menekankan bahwa seleksi petugas haji tahun ini dilaksanakan dengan sepenuh hati untuk menjamin transparansi dan menghindari kecurigaan dari publik. "Jika proses seleksi ini tidak transparan, maka lebih baik tidak dilakukan sama sekali. Kita harus memastikan tidak ada kecurigaan atau ketidakadilan dalam memilih petugas," tambahnya, sembari meninjau proses wawancara para peserta seleksi.

Baca Juga: Menteri Agama Nasaruddin Umar Minta Bantuan KPK Cegah Korupsi Penyelenggaraan Haji

Di samping itu, Gus Irfan juga melakukan inspeksi terhadap fasilitas yang ada di Asrama Haji Sukolilo, termasuk ruangan layanan konsumsi jemaah haji, kamar jemaah, toilet, serta fasilitas lain yang mendukung kelancaran kegiatan ibadah haji.

Mewakili Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus, Jaja Jaelani, mengingatkan bahwa penyelenggaraan ibadah haji merupakan tugas nasional yang melibatkan banyak pihak dari berbagai kementerian dan lembaga, baik di Indonesia maupun di Arab Saudi. Karena itu, diperlukan koordinasi yang baik antar berbagai stakeholder agar pelayanan haji berjalan dengan lancar dan sukses.

"Petugas haji berada di garda terdepan dalam memberikan pelayanan, pembinaan, dan perlindungan kepada jemaah haji," ujar Jaja Jaelani.

Ia menekankan bahwa petugas haji harus melayani dengan sepenuh hati, mengutamakan dedikasi, dan berusaha membentuk jemaah haji yang mandiri.

Selain itu, perlindungan kepada jemaah haji harus dilakukan secara adil, tanpa membedakan latar belakang sosial, golongan, atau pendidikan. "Jika Anda terpilih sebagai petugas haji, kami harap tetap rendah hati, bijaksana, dan tidak angkuh," ujar Jaja Jaelani.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI