2. Timbul keraguan terkait jumlah rakaat yang dikerjakan ketika salat. Jika demikian, maka muslim dianjurkan untuk menambah satu rakaat lagi, kemudian mengerjakan sujud sahwi sebelum salam.
Disebutkan oleh Abu Said Al-Khudry, Rasulullah saw. bersabda yang berbunyi:
إِذَا شَكَّ أَحَدُكُمْ فِى صَلاَتِهِ فَلَمْ يَدْرِ كَمْ صَلَّى ثَلاَثًا أَمْ أَرْبَعًا فَلْيَطْرَحِ الشَّكَّ وَلْيَبْنِ عَلَى مَا اسْتَيْقَنَ ثُمَّ يَسْجُدُ سَجْدَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ فَإِنْ كَانَ صَلَّى خَمْسًا شَفَعْنَ لَهُ صَلاَتَهُ وَإِنْ كَانَ صَلَّى إِتْمَامًا لأَرْبَعٍ كَانَتَا تَرْغِيمًا لِلشَّيْطَانِ
Artinya: "Jika salah seorang di antara kalian mengalami keraguan dalam salatnya hingga tidak tahu apakah sudah mengerjakan tiga atau empat rakaat, maka hendaklah dia membuang keraguan dan menerapkan apa yang diyakininya, kemudian melakukan sujud dua kali sebelum mengucapkan salam. Jika ternyata dia mengerjakan salat lima rakaat, maka ia digenapkan baginya. Jika dia (ternyata) mengerjakan salat empat rakaat sempurna, maka keduanya(sujud dua kali) sebagai penistaan terhadap setan." (HR. Ahmad dan Muslim)
3. Tidak sadar dan tidak sengaja melakukan sesuatu yang bisa membatalkan sholat. Misalkan saja seseorang mengucap sesuatu di luar bacaan salat, hal ini berlaku saat seseorang meyakini memang melakukannya maka harus melakukan sujud sahwi. Akan tetapi, jika tidak yakin sudah mengucapkannya, maka tidak berlaku sujud sahwi.
4. Membaca rukun bacaan salat tidak pada waktu serta rakaatnya. Contoh membaca tasyahud akhir saat rukuk, baik itu sebagian ayat ataupun seluruhnya. Apabila hal itu terjadi, maka muslim perlu melakukan sujud sahwi sebelum salam.
5. Bermakmum kepada imam yang tidak mengerjakan sunnah ab'adh. Misalnya saja, muslim bermakmum pada imam yang tidak melakukan doa qunut atau tidak membaca salawat nabi ketika bacaan tasyahud awal. Maka baiknya, ia melakukan sujud sahwi.
Doa Sujud Sahwi
سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو
Baca Juga: Kronologi Ivan Sugianto Paksa Siswa SMA Menggonggong, Berawal Dari Ejekan Pudel
“Subhana man laa yanaamu wa laa yas-huw”