Kapan Perjalanan Disebut Safar Hingga Boleh Meng-qasar Salat?

Vania Rossa Suara.Com
Senin, 25 November 2024 | 11:42 WIB
Kapan Perjalanan Disebut Safar Hingga Boleh Meng-qasar Salat?
Ilustrasi Musafir (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

1. Tidak safar sendirian

Melakukan perjalanan atau safar seorang diri adalah suatu hal yang dimakruhkan, terutama di malam hari. Dianjurkan untuk dilakukan secara bersama-sama, karena diharapkan bisa saling menjaga satu sama lain dan menjauhkan dari hal-hal mungkar.

2. Melakukan safar dengan orang yang saleh

Alangkah baiknya jika safar dilakukan dengan orang-orang baik dan saleh. Karena bisa membuat perjalanan dijauhkan dari kemungkaran. Selain itu, para musafir dapat saling mengingatkan akan kebaikan antara satu sama lainnya.

3. Dianjurkan tidak menjamak shalat

Selama melakukan perjalanan jauh, umat muslim dibolehkan untuk menggabungkan (jamak) salat. Misalnya salat Zuhur dijamak dengan Asar, Magrib dengan Isya. Sedangkan, salat Subuh tidak boleh dijamak dengan salat sebelumnya atau sesudahnya.

4. Dianjurkan meng-qasar salat

Adab safar selanjutnya yaitu, umat muslim dianjurkan untuk meng-qasar salatnya selama melangsungkan safar. Misalnya saja salat Zuhur, Asar, dan Isya menjadi dua rakaat. Sementara itu, salat magrib dan subuh tidak dapat di-qasar.

Syarat musafir

Baca Juga: Tata Cara Salat di Pesawat, Dul Jaelani Tertangkap Kamera Sedang Melaksanakannya

Seseorang hisa dianggap sebagai musafir jika telah memenuhi syarat-syarat berikut ini:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI