Teks Khutbah Jumat Tentang Hari Guru: Memuliakan Ilmu dan Pengajarnya dalam Perspektif Islam

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 13 November 2024 | 17:19 WIB
Teks Khutbah Jumat Tentang Hari Guru: Memuliakan Ilmu dan Pengajarnya dalam Perspektif Islam
Ilustrasi upacara Hari Guru. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari Guru adalah momen istimewa yang didedikasikan untuk menghormati jasa dan pengabdian para guru di seluruh dunia. Di Indonesia, Hari Guru dirayakan setiap tanggal 25 November, bertepatan dengan berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Mendekati momen ini, tidak sedikit penceramah atau ustaz yang akan memberikan khutbah Jumat tentang Hari Guru. Sebab, memuliakan guru pun termasuk dalam adab yang diajarkan dalam agama Islam.

Mengutip laman NU Lampung, Rabu (13/11/2024), berikut ini contoh Khutbah Jumat yang bisa diberikan dengan tema Hari Guru.

Khutbah Jumat: Memuliakan Guru dalam Perspektif Islam

Baca Juga: Deretan Hadist Tentang Guru Menurut Agama Islam

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah,

Di hari yang mulia ini, khatib menyeru kepada jamaah sekalian untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah dengan semaksimal mungkin. Takwa dalam artian menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Dengan ketakwaan, amal ibadah yang kita lakukan dapat diterima di sisi Allah subhanahu wa ta'ala.

Jamaah yang dirahmati Allah swt.

Setiap tanggal 25 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Guru Nasional. Penetapan tanggal ini memiliki makna historis yang mendalam, bertepatan dengan lahirnya organisasi guru pertama di Indonesia, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada tahun 1945. Selama lebih dari 75 tahun, PGRI telah menjadi wadah perjuangan para guru dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional.

Baca Juga: Kumpulan Doa untuk Guru, Baca Nanti di Tanggal 25 November 2024

Tahukah jamaah sekalian? Di masa-masa awal kemerdekaan, para guru rela mengajar dengan upah yang sangat minim, bahkan ada yang digaji dengan beras atau hasil bumi lainnya. Mereka mengabdi dengan tulus demi mencerdaskan anak bangsa. Hingga kini, ribuan guru di pelosok tanah air masih berjuang mengajar di daerah terpencil, menempuh jarak bermil-mil demi menyalakan pelita ilmu di sudut-sudut negeri.

Dalam ajaran Islam, posisi guru sangatlah mulia. Guru bukan sekadar profesi, melainkan pewaris para nabi dalam menyebarkan ilmu dan kebajikan. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surah al-Mujadalah ayat 11:

يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ

Artinya: "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat" (QS al-Mujadalah: 11).

Jamaah yang dimuliakan Allah swt.

Berbicara tentang keteladanan guru, ada kisah menarik antara Imam Syafi'i dan Abu 'Abdul Shamad, guru anak-anak Khalifah Harun Arrasyid. Dalam kunjungannya ke kediaman Khalifah, Imam Syafi'i memberikan nasihat berharga tentang bagaimana seharusnya seorang guru mendidik murid-muridnya.

Imam Syafi'i berpesan bahwa hal pertama yang harus diperhatikan seorang guru adalah memperbaiki diri sendiri. Sebab, pandangan murid senantiasa tertuju pada gurunya. Mereka akan mencontoh apa yang mereka lihat dari sang guru, baik atau buruk. Beliau juga menekankan pentingnya mengajarkan Al-Quran dengan cara yang tidak membosankan, serta pentingnya mengajarkan syair dan hadis untuk membentuk jiwa yang mulia.

Nasihat Imam Syafi'i ini mengandung pelajaran penting bagi para guru masa kini:

  1. Guru harus menjadi teladan nyata, bukan sekadar pemberi perintah
  2. Pentingnya keseimbangan antara ilmu agama dan ilmu umum
  3. Metode pengajaran yang efektif dan tidak membosankan
  4. Pemahaman mendalam sebelum berpindah ke materi selanjutnya

Rasulullah SAW sendiri menegaskan kemuliaan orang yang mengajarkan kebaikan dalam hadisnya:

فَضْلُ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِي عَلَى أَدْنَاكُمْ ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللّٰهِ صلَّى اللّٰهُ عليْهِ وسلَّمَ إنَّ اللّٰهَ وَمَلَائِكتَهُ وأَهلَ السَّماوَاتِ وَالأَرْضِ حَتَّى النَّمْلةَ فِي جُحْرِهَا وَحَتَّى الحُوْتَ لِيُصَلُّونَ عَلى مُعَلِّمِ النَّاسِ الخيرَ

Artinya: "Keutamaan seorang yang berilmu atas ahli ibadah adalah seperti keutamaanku atas orang yang paling rendah di antara kalian. Sungguh Allah, malaikat, penduduk langit, dan bumi, bahkan semut di sarangnya, juga ikan paus, mereka semua mendoakan orang yang mengajarkan manusia kepada kebaikan."

Jamaah yang dirahmati Allah.

Di era digital ini, tantangan guru semakin kompleks. Mereka tidak hanya dituntut menguasai materi pelajaran, tetapi juga harus mampu beradaptasi dengan teknologi dan perubahan zaman. Namun, satu hal yang tidak berubah: peran guru sebagai pembentuk karakter dan teladan bagi murid-muridnya.

Marilah kita doakan para guru kita, baik yang masih mengajar maupun yang telah wafat. Semoga Allah membalas jasa-jasa mereka dengan pahala yang berlipat ganda. Dan bagi kita yang diberi amanah sebagai pendidik, semoga Allah memberikan kekuatan untuk menjalankan tugas mulia ini dengan sebaik-baiknya.

Akhirnya, semoga khutbah ini membawa manfaat bagi kita semua. Mari kita dukung upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia dengan melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia. Sebab, kecerdasan tanpa akhlak hanyalah kesombongan yang berujung pada kerusakan.

وَاللهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَاب

Sejarah Hari Guru di Indonesia

Hari Guru Nasional di Indonesia resmi diperingati sejak tahun 1994 berdasarkan Keputusan Presiden No. 78 Tahun 1994. Tanggal 25 November dipilih untuk mengenang berdirinya PGRI pada tahun 1945. Pada masa itu, PGRI didirikan sebagai bentuk solidaritas guru-guru Indonesia yang berjuang tidak hanya untuk pendidikan, tetapi juga untuk kemerdekaan Indonesia. Melalui peringatan Hari Guru, kita mengingat kembali perjuangan mereka dalam mencerdaskan generasi muda bangsa.

Makna Hari Guru

Hari Guru bukan sekadar hari libur atau upacara seremonial; ini adalah waktu untuk mengapresiasi dan menghormati dedikasi guru dalam mendidik generasi penerus. Guru dianggap sebagai pahlawan tanpa tanda jasa yang selalu siap membimbing dan menginspirasi murid-muridnya. Mereka berperan penting dalam membentuk karakter, pengetahuan, dan keterampilan siswa, yang semuanya menjadi dasar penting dalam pembangunan suatu negara.

Hari Guru adalah momen yang penting untuk mengenang jasa para guru. Melalui peringatan Hari Guru, kita diingatkan bahwa pendidikan yang baik adalah kunci menuju kemajuan bangsa, dan guru adalah pilar utama dalam proses ini. Marilah kita bersama-sama menghargai dan mendukung para guru agar mereka dapat terus menjalankan tugas mulia mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI