Dalam ajaran Islam, seorang anak diajarkan untuk berbakti kepada kedua orang tua, yang sering disebut sebagai birrul walidain. Berbakti kepada kedua orang tua adalah amalan yang sangat utama dan tinggi, setelah beriman kepada Allah.
Dalam Al-Qur’an, perintah untuk berbakti kepada orang tua bahkan sering disandingkan dengan perintah untuk beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya.
Beberapa dalil yang menekankan perintah berbakti kepada orang tua dapat ditemukan dalam Surat Al-Baqarah Ayat 83, Surat Al-Ahqaf ayat 15, Surat Al-Anam ayat 151, Surat An-Nisa ayat 36, Surat Al-Isra' ayat 23-24, dan Surat Luqman ayat 13-14.
Mengenai peringatan Hari Ayah, memang tidak ada hukum Islam yang secara eksplisit mengatur perayaan Hari Ayah. Namun, hukum merayakannya dapat disamakan dengan hukum perayaan Hari Ibu seperti yang tercantum dalam fatwa lengkap dari Dar al-Ifta’ al-Urduniyyah atau Lembaga Fatwa Kerajaan Yordania.
Menurut fatwa tersebut, peringatan Hari Ibu tidak bertentangan dengan syariat, karena pada dasarnya di hari tersebut, anak-anak mengucapkan selamat dan memberikan hadiah kepada ibu sebagai bentuk kasih sayang.
Para ulama juga menetapkan bahwa merayakan Hari Ibu dalam Islam hukumnya adalah mubah (diperbolehkan), karena merupakan bentuk rasa syukur dan bakti kepada orang tua. Fatwa tersebut bisa kita kaitkan dengan hukum memperingati Hari Ayah, karena pada dasarnya keduanya memiliki kesamaan.
Demikianlah informasi terkait Hari Ayah menurut Islam. Semoga bermanfaat.
Kontributor : Dini Sukmaningtyas
Baca Juga: 25 Kata-kata Selamat Hari Ayah Nasional 2024, Inspiratif dan Menyentuh