Suara.com - Apakah benar bahwa jawaban dari shalat istikharah datang melalui mimpi? Dan bagaimana kita menafsirkannya? Ternyata, bukan demikian. Dalam berbagai kitab fiqih yang membahas tentang salat istikharah, tidak ada keterangan yang menyebutkan bahwa jawaban istikharah datang melalui mimpi. Misalnya saja di dalam kitab "Fiqih Sunnah", "Fiqih Islam wa Adillatuhu", "Fiqih Manhaji", dan lainnya, tidak ada pembahasan yang menghubungkan salat istikharah dengan hadirnya mimpi.
Lantas, bagaimana jawaban dari salat istikharah? Bukankah salat ini dilakukan untuk meminta petunjuk dari Allah agar diberi pilihan terbaik di antara beberapa pilihan yang ada dalam urusan mubah? Baik itu memilih pekerjaan, jodoh, atau lainnya.
Berbeda dengan pandangan sebagian orang yang menyangka jawaban istikharah berupa mimpi, sebenarnya hasil dari salat istikharah adalah kemantapan hati. Artinya, hati kita cenderung kepada salah satu pilihan yang dirasakan lebih baik bagi kita. Perasaan mantap pada suatu pilihan itulah jawaban dari istikharah, dan tidak harus berupa mimpi.
Imam An-Nawawi rahimahullah menjelaskan bahwa setelah istikharah, seseorang hendaknya mengikuti apa yang menurutnya baik, dengan ikhlas dan tanpa kecenderungan pribadi. Maka, sebaiknya tidak ada anggapan bahwa sebuah pilihan adalah yang terbaik sebelum melakukan istikharah, karena hal itu menunjukkan kurangnya tawakal pada pengetahuan dan kekuasaan Allah.
Baca Juga: Jadi Alasan Al Ghazali Putus, Tapi Kini Balik Gandeng Alyssa Daguise: Apa Itu Salat Istikharah?
Syaikh Wahbah Az-Zuhaili rahimahullah dalam kitab “Fiqih Islam wa Adillatuhu” juga menguatkan hal ini dengan menyebutkan riwayat dari Ibnu Sunni, yang mengatakan bahwa ketika seseorang menginginkan sesuatu, ia dianjurkan untuk meminta petunjuk kepada Allah sebanyak tujuh kali, lalu melihat ke arah mana hatinya condong, karena di situlah terletak kebaikan.
Bentuk Jawaban Salat Istikharah
Terkadang memang Allah memberikan jawaban istikharah melalui mimpi, namun mimpi ini memiliki ciri khusus: bukan mimpi yang biasa atau sesuai dengan apa yang sering kita pikirkan. Mimpi itu biasanya diiringi kemantapan hati untuk memilih. Namun, tidak semua mimpi bisa dianggap sebagai jawaban istikharah, karena mimpi yang meragukan atau membingungkan tidak dapat dijadikan pegangan.
Bentuk jawaban salat istikharah yang paling umum adalah kemantapan hati. Hati kita akan cenderung pada pilihan yang dirasa lebih baik, seperti yang dijelaskan oleh Imam Nawawi.
Menurut Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri dalam postingan Instagram-nya, setelah melakukan istikharah dan berdoa, hendaknya kita berikhtiar secara halal dan sesuai syariat. Salah satu bentuk ikhtiar yang syar’i adalah dengan melakukan musyawarah bersama ahli ilmu, sahabat, atau orang yang memiliki ketakwaan kepada Allah. Dengan demikian, setelah istikharah, kita menjalani langkah-langkah tersebut, dan jika jalannya dimudahkan, itu bisa menjadi tanda jawaban dari istikharah. Sebaliknya, jika tidak, maka mungkin itulah tanda bahwa pilihan tersebut bukan yang terbaik.
Baca Juga: Cerita Syahrini Salat Istikharah Sebelum Terima Reino Barack Jadi Suami, Begini Caranya!
Kontributor : Rishna Maulina Pratama