Suara.com - Salat Dhuha dan Salat Syuruq adalah dua salat sunnah yang memiliki perbedaan dalam waktu pelaksanaan dan jumlah rakaat.
Salat Dhuha dilaksanakan setelah matahari terbit hingga menjelang waktu Zuhur, dengan waktu terbaik antara pukul 7 hingga 11 pagi.
Salat Syuruq dikerjakan setelah matahari terbit dengan ketinggian satu tombak sampai akhir waktu yang diharamkan untuk sholat, biasanya sekitar 15-20 menit setelah terbit.
Kedua salat ini memiliki keutamaan yang sama, yaitu mendekatkan diri kepada Allah dan mendapatkan pahala. Salat Syuruq secara khusus dikaitkan dengan pahala haji dan umrah bagi yang melaksanakannya setelah sholat subuh.
Perbedaan utama antara Salat Dhuha dan Salat Syuruq adalah dalam hal waktu pelaksanaan dan beberapa karakteristik lainnya. Berikut adalah perbedaan utama:
1. Waktu Pelaksanaan
- Salat Syuruq: Dilakukan setelah matahari terbit dengan ketinggian satu tombak sampai akhir waktu yang diharamkan sholat.
Secara spesifik, ini adalah periode ketika fajar pertama kali terlihat di horizon timur dan berlangsung hingga matahari mulai naik.
- Salat Dhuha: Boleh dikerjakan setiap saat setelah matahari terbit hingga sebelum masuk waktu dzuhur. Waktu idealnya adalah ketika matahari sedang tinggi dan panas, yakni sekitar seperempat siang telah berlalu.
2. Jumlah Rakaat
- Salat Syuruq: Biasanya dilakukan sebanyak dua rakaat saja.
- Salat Dhuha: Minimal dua rakaat hingga maksimal 12 rakaat, tergantung pada kebiasaan dan kemampuan masing-masing.
3. Doa dan Zikir
- Meskipun tidak ada perbedaan signifikan dalam doa dan zikir, namun prakteknya kadang-kadang berbeda. Misalnya, sebelum melakukan Salat Syuruq, umat Islam dianjurkan berdzikir sampai terbit matahari, sedangkan untuk Salat Dhuha, waktu yang optimal adalah ketika unta merasakan panas, sehingga lebih fleksibel dalam hal waktu pelaksanaan.
4. Hadits dan Keutamaan
- Kedua salat sunah ini memiliki keutamaan yang besar, meskipun tidak ada perbedaan dalam hal keutamaan.
Contohnya, barangsiapa yang menunaikan ibadah sholat subuh berjamaah di masjid, kemudian duduk berzikir mengingat Allah hingga matahari terbit, kemudian mengerjakan salat dua rakaat (salat Syuruq), maka ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah.