Suara.com - Adab Gus Miftah yang menoyor kepala istrinya Ning Astuti jadi kontroversi. Dalam klarifikasinya, Gus Miftah menyebut tindakan itu adalah bagian dari bercanda dengan istrinya.
Nabi Muhammad pun dikenal sebagai sosok yang suka bercanda. Namun, bercanda memiliki adab yang harus dipatuhi agar tidak melampaui batas dan tetap menjaga keharmonisan sosial.
Bercanda adalah salah satu cara manusia untuk mengekspresikan perasaan dan mempererat hubungan sosial. Dengan candaan, suasana bisa menjadi lebih santai dan cair, memudahkan interaksi antarindividu.
Rasulullah SAW sendiri memberi contoh bahwa bercanda adalah hal yang wajar selama dilakukan dengan baik. Beliau kerap bercanda dengan istri dan para sahabatnya untuk menciptakan kebahagiaan.
Mengutip laman resmi MUI, Hafidz Muftisany dalam bukunya, Adab Bercanda Dalam Islam, ada sembilan etika bercanda yang perlu diperhatikan seorang Muslim:
1. Tidak Menjadikan Nama Allah dalam Candaan
Menggunakan nama Allah dalam candaan adalah hal yang dilarang. Al-Qur'an dalam Surat At-Taubah ayat 65-66 dengan tegas menyatakan bahwa memperolok-olok Allah, ayat-ayat-Nya, atau Rasul-Nya adalah perbuatan yang dapat membawa kepada kekafiran.
2. Tidak Berbohong
Rasulullah SAW bersabda, “Celakalah orang yang berbicara lalu mengarang cerita dusta agar orang lain tertawa. Celaka baginya, celaka baginya.” (HR. Abu Dawud). Membuat lelucon yang mengandung kebohongan hanya untuk membuat orang tertawa sangat tidak dianjurkan dalam Islam.
Baca Juga: Klarifikasi Gus Miftah Soal Video Toyor Kepala Istri di Depan Umum: Rumah Tangga Saya Memang Begini
3. Tidak Menyakiti dengan Sengaja