Arti Hujan Es Menurut Islam, Femonena Alam yang Baru-baru ini Terjadi di Jombang

Rifan Aditya Suara.Com
Rabu, 25 September 2024 | 19:53 WIB
Arti Hujan Es Menurut Islam, Femonena Alam yang Baru-baru ini Terjadi di Jombang
ilustrasi Hujan (freepik) - Arti Hujan Es Menurut Islam, Femonena Alam yang Baru-baru ini Terjadi di Jombang
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tahukah kalian bahwa fenomena hujan es juga diperhatikan dalam Islam? Belum lama ini, hujan es melanda dua dusun di Desa Balong Gemek, Megaluh, Jombang. BPBD menyebutkan bahwa fenomena alam langka ini menyebabkan sebuah rumah warga rusak.

Dikatakan oleh Kepala Desa Balong Gemek, hujan es mengguyur Dusun Balongsuruh dan Dusun Balonggemek sekitar pukul 15.00 WIB. Sebelumnya, terjadi mendung gelap kemudian hujan deras yang disertai dengan angin kencang.

Barulah hujan es mengguyur selama 10-15 menit, di mana butiran es batu sebesar kelereng berjatuhan dari langit. Fenomena alam langka ini tentu saja menghebohkan warga dua dusun tersebut.

Fenomena hujan es ternyata juga dijelaskan di dalam Al Quran, tidak hanya dijelaskan secara sains saja oleh para ahli saja. Isi Al Quran memang tidak hanya soal masalah ibadah saja, melainkan juga ada dasar-dasar ilmu pengetahuan atau sains.

Sejumlah fenomena pun juga sudah dijelaskan di dalam Al Quran, termasuk tentang hujan es. Lantas, bagaimana arti hujan es menurut Islam? 

Bagaimana Arti Hujan Es Menurut Islam? 

Fenomena hujan es tertulis di dalam Al Quran Surat An-Nur ayat 43, di mana Allah SWT berfirman yang artinya: 

“Tidakkah engkau melihat sesungguhnya Allah SWT mengarahkan awan secara perlahan, lalu mengumpulkannya, kemudian menjadikannya bertumpuk-tumpuk. Maka, engkau akan melihat hujan keluar dari celah-celahnya. Dia (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan awan seperti) gunung-gunung. Maka, Dia kemudian menimpakannya (butiran-butiran es itu) kepada siapa yang Dia kehendaki dan memalingkannya dari siapa yang Dia kehendaki. Kilauan kilatnya hampir menghilangkan penglihatan", (QS An-Nur Ayat 43).

Di dalam tafsir ringkas Kemenag dijelaskan bahwa Allah SWT dengan kuasa-Nya mengatur hujan yang airnya bermula dari laut dan sungai di darat, kemudian menguap, lalu turun kembali ke darat.

Baca Juga: Benarkah Agama IShowSpeed Sebenarnya Islam? Pernah Syahadat hingga Ucap Bismilah Sebelum Makan

Kemudian, Allah SWT menjadikan awan bergerak perlahan ke tempat yang Dia kehendaki, lalu Dia mengumpulkan bagian-bagian-nya yang ringan itu dan menjadikannya bertumpuk-tumpuk, sehingga menjadi berat, hingga hujan keluar dari celah-celahnya dan turun ke Bumi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI