Amalan Pengendali Hawa Nafsu yang Ampuh, Ini Hukum Puasa Nabi Idris

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 19 September 2024 | 16:25 WIB
Amalan Pengendali Hawa Nafsu yang Ampuh, Ini Hukum Puasa Nabi Idris
Ilustrasi Puasa - Hukum Puasa Nabi Idris (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Puasa Nabi Idris menjadi salah satu amalan rutin yang dikerjakan oleh Ustaz Maulana. Pendakwah yang populer di Indonesia ini pun giat melakukan ibadah puasa Idris sejak istrinya, Nur Aliyah, meninggal dunia pada tahun 2019 akibat kanker usus yang diderita. Lantas bagaimanakah hukum puasa Idris?

Dalam acara Pagi-pagi Ambyar, Ustadz Maulana mengungkapkan alasannya konsisten melakukan puasa Nabi Idris. Menurutnya, berkat puasa tersebut ia bisa menjaga diri dari hawa nafsu. Sebab, ustaz kelahiran Soroako, Sulawesi Selatan, 20 September 1974 ini mengungkap belum memiliki keinginan untuk menikah lagi.

Menjaga hawa nafsu dengan cara berpuasa seperti ustaz Maulana, diyakini bisa menambah ketenangan batin dan lebih dekat dengan Allah SWT setiap harinya. Sehingga apa yang dilakukan oleh Ustaz dengan jargon 'Jamaah oh Jamaah' ini bisa jadi contoh bagi umat Islam bila ingin menjadi hamba yang lebih taat kepada Allah AWT. Oleh sebab itu mari kita lebih mengenal tentang puasa Nabi Idris.

Apa Itu Puasa Nabi Idris?

Baca Juga: Ustaz Maulana Puasa Idris Sejak Istri Tiada, Berpuasa Tiap Hari dan Sepanjang Masa

Puasa Idris merupakan ibadah puasa yang dikerjakan oleh Nabi Idris AS semasa hidupnya. Nabi Idris sendiri adalah keturunan keenam Nabi Adam dan Siti Hawa yang terkenal pintar sekaligus penemu tulis menulis.

Nabi Idris mengerjakam puasa ini setiap hari di siang hari sepanjang masa kemudian sholat sepanjang malam usai berbuka hingga matahari terbit. Tak heran bila Nabi Idris memiliki sifat yang rendah hati dan selalu taat kepada Allah SWT.

Hukum Puasa Nabi Idris

Puasa Nabi Idris Alaihissalam adalah salah satu ibadah puasa sunnah di dalam agama Islam. Puasa Nabi Idris ini dikerjakan selama sepanjang tahun seumur hidup. Sama seperti puasa Ramadhan, puasa Nabi Idris dilakukan mulai dari terbit fajar dan diakhiri saat adzan Magrib berkumandang.

Karena ibadah ini merupakan amalan sunnah, maka jika  dilakukan akan mendapatkan pahala, namun jika tidak dikerjakan pun tidak menimbulkan dosa. Sebab jika seseorang mengerjakannya pasti akan mendapat banyak manfaat yang dirasakan.

Baca Juga: Apa Hukum Puasa Maulid Nabi? Ini Bacaan Niat dan Waktu Berpuasa

Puasa sunnah ini berasal dari kebiasaan Nabi Idris yang merupakan sosok tekun dalam beribadah. Bahkan sampai hari di mana ia meninggal, Nabi Idris tidak pernah meninggalkan ibadah puasa sunnah ini, kecuali di hari-hari yang diharamkan.

Niat Puasa Nabi Idris

Berikut bacaan Arab Niat Puasa Nabi Idris:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghodin sunnatan lillahi ta’ala

Artinya : “Saya niat berpuasa sunnah esok hari, karena Allah ta’ala.”

Keistimewaan Puasa Nabi Idris

Praktik puasa sunnah yang dicontohkan oleh Nabi Idris sendiri memiliki berbagai hikmah yang bisa dijadikan inspirasi bagi umat Islam dalam meningkatkan keimanan dan kualitas ibadah mereka. Salah satu yang paling terlihat adalah melatih kemampuan dalam mengasah kesabaran dan membangun jiwa yang disiplin.

Sebab ketika menjalankan ibadah puasa, seseorang dituntut untuk mengendalikan diri dari hawa nafsu, makan, minum, serta berbagai perbuatan yang bisa membatalkan puasa. Hingga secara tidak langsung, puasa Nabi Idris juga melatih ketangguhan mental dan spiritual dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah SWT.

Tak hanya itu, puasa Nabi Idris juga diyakini sebagai sarana untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT lewat pengendalian hawa nafsu secara konsisten. Dengan meredam keinginan-keinginan duniawi di sepanjang hari, maka umat Muslim didorong untuk berdzikir, shalat, sholawat, dan amalan-amalan ibadah lainnya.

Meskipun praktik puasa Dahr seperti halnya yang dilakukan oleh Nabi Idris ini tidak dianjurkan dalam syariat Islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, namun semangat serta dedikasi Nabi Idris dalam beribadah tetap relevan sebagai pengingat dan motivasi bagi umat Islam.

Demikian penjelasan tentang hukum puasa Idris yang diamalkan oleh Ustaz Maulana di sepanjang hari dalam hidupnya sejak ditinggal istrinya meninggal.

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI