Suara.com - Ustaz Maulana hingga kini masih belum bisa melupakan mendiang istri, Nur Aliah yang meninggal enam tahun lalu. Pendakwah kondang itu bahkan mengaku konsisten menjalankan puasa Nabi Idris untuk menjaganya dari hawa nafsu. Adapun tata cara puasa Nabi Idris mulai banyak dicari tahu masyarakat.
Diketahui Ustaz Maulana mengatakan bahwa ia belum ingin menikah lagi usai ditinggalkan Nur Aliyah pada 2019 lalu. Bahkan dalam acara Pagi-pagi Ambyar, Ustaz yang terkenal dengan jargon ‘Jamaah Oh Jamaah’ itu, mengaku lebih memilih untuk melanjutkan perjuangan sang istri dan mengurus keempat anaknya.
Sampai saat ini Ustaz Maulana tetap berpegang teguh dengan keinginannya itu. Pendakwah yang wira-wiri tampil di TV itu bahkan konsisten menjalani puasa Idris, yaitu puasa yang diamalkan Nabi Idris.
“Makanya saya setiap hari puasa, puasa Idris yang saya lakukan salah satunya adalah bagaimana saya bisa menjaga diri,” kata pendakwah asal Sulawesi Selatan itu.
Baca Juga: Ustaz Maulana Puasa Idris Sejak Istri Tiada, Berpuasa Tiap Hari dan Sepanjang Masa
“Yang namanya laki-laki, manusia tidak mungkin, pasti ada nafsu. Dari sini lah saya harus kendalikan nafsu ini dengan cara berpuasa Idris,” katanya melanjutkan.
Puasa Nabi Idris
Melansir dari laman resmi IAIN Kudus, Dosen STAIN Kudus Prodi PAI, Mufatihatut Taubah, S.Ag., M.Pd.I. memgungkapkan bahwa Nabi Idris berpuasa siang hari sepanjang masa dan mengerjakan sholat sepanjang malam. Ia menunaikan sholat usai berbuka hingga matahari terbit.
Sebagaimana diketahui, Nabi Idris dikenal sebagai sosok yang sangat taat dan shaleh. Semasa hidupnya, Nabi Idris melarang keras konsumsi minuman alkohol serta mengajarkan sholat, membayar zakat, dan bersuci. Tak hanya itu, Nabi Idris juga memiliki sikap yang bijak dan adil dalam menentukan keputusan.
Hingga dapat disimpulkan bahwa puasa Nabi Idris merupakan puasa sepanjang hari tanpa putus kecuali di hari-hari yang diharamkan untuk menjalankan puasa seperti Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Puasa ini memang dikenal sebagai ibadah sunnah yang sangat berat sehingga tidak diwajibkan dalam syariat Nabi Muhammad SAW. Akan terapi, kerap kali dilakukan oleh orang-orang tertentu dengan tingkat ketakwaan yang tinggi di zamannya.
Baca Juga: 5 Tahun Ditinggal Wafat, Panggilan Ustaz Maulana ke Mendiang Istri Tuai Sorotan
Niat dan Tata Cara Puasa Nabi Idris
Di bawah ini adalah niat puasa Nabi Idris yang bisa diamalkan:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghodin sunnatan lillahi ta’ala.
Artinya: Saya niat berpuasa sunah esok hari karena Allah Ta’ala.
Sementara itu, tata cara puasa Nabi Idris sama dengan puasa lainnya. Yakni mengawalinya dengan membaca niat dan menjalankan sahur lalu mulai berpuasa sejak matahari terbit dan berbuka saat waktu maghrib.
Manfaat Puasa Nabi Idris
Berikut adalah sejumlah manfaat yang didapatkan saat seseorang mengamalkan puasa Nabi Idris:
1. Meneladani Kesalehan Nabi Idris
Mengamalkan puasa sunah Nabi Idris, berarti kita meniru kesalehan dan ketaatan Nabi Idris kepada Allah SWT. Dimana, selama ini Nabi Idris dikenal sebagai nabi yang sangat tekun beribadah, penuh kesabaran, adil dan rajin berpuasa. Nah, dengan mengikuti amalan seperti ini bisa membantu meningkatkan ketakwaan dan memperbaiki hubungan spiritual seseorang dengan Allah SWT.
2. Meningkatkan Kedisiplinan dan Kesabaran
Puasa menjadi salah satu cara untuk melatih kesabaran, menahan hawa nafsu, hingga dapat memperbaiki diri. Puasa juga dapat mengajarkan tentang kedisiplinan dalam menjalani ibadah agar konsisten, seperti yang dilakukan Nabi Idris semasa hidupnya.
3. Mendekatkan Diri Kepada Allah SWT
Mengamalkan amal sunnah, termasuk puasa Nabi Idris adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan agar mendapat ridho-nya.
Seseorang yang berpuasa Nabi Idris dipercaya akan mendapatkan pahala yang berlipat, baik dari sisi spiritual ataupun fisik, sebab puasa juga terbukti baik untuk tubuh.
4. Mengikuti Sunnah Nabi
Meskipun puasa Nabi Idris tidak diwajibkan, namun dengan mengamalkan puasa sunah ini bisa menjadi bagian dari mengikuti sunnah para nabi, dimana mereka merupakan contoh terbaik dalam hal ibadah dan ketakwaan. Puasa Nabi Idris sendiri bisa dilakukan kapan saja sebagai puasa sunah biasa, dengan niat ikhlas hanya untuk Allah SWT.
Sekian tata cara puasa Nabi Idris seperti yang diamalkan oleh Ustaz Maulana sebagai cara untuk menjaga hawa nafsu setelah enam tahun ditinggal almarhumah istri tercinta.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari