Suara.com - Nabi Muhammad SAW dikenal memiliki kondisi kesehatan yang sangat baik sepanjang hidupnya. Selama masa hidup hingga wafat di usia 63 tahun, Rasulullah SAW hanya tercatat mengalami sakit dua kali.
Fakta ini diungkap oleh Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, dr. Agus Taufiqurrahman, seorang dokter ahli saraf, yang menjelaskan bahwa kondisi ini sangat berbeda dengan manusia biasa, yang sering mengalami sakit selama hidupnya.
Dua momen di mana Rasulullah SAW mengalami sakit adalah ketika beliau demam setelah menerima wahyu pertama dari Malaikat Jibril, dan menjelang wafatnya.
Namun, beberapa riwayat lain menyebutkan bahwa sakit pertama Rasulullah terjadi saat beliau dilempari batu oleh penduduk Thaif, sehingga kakinya berdarah.
Agus tidak ingin memperdebatkan waktu sakit tersebut, melainkan ingin menekankan penyebab Rasulullah jarang sakit. Menurutnya, Rasulullah menjalani gaya hidup yang sehat dengan memenuhi empat aspek kesehatan: fisik, jiwa, sosial, dan spiritual.
Rahasia sehat Rasulullah ini terdiri dari lima kebiasaan utama, yaitu menjaga kebersihan, menjaga pola makan, mengendalikan emosi, mengatur waktu tidur dan bangun lebih awal, serta rutin berpuasa.
Agus menekankan bahwa puasa yang dilakukan Rasulullah tidak hanya menyehatkan, tetapi juga dapat mencegah penuaan dini dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Hal ini didukung oleh penelitian dari Yoshinori Ohsumi, peraih Nobel Kedokteran pada tahun 2016, yang menyatakan bahwa puasa dapat meningkatkan kekebalan tubuh.
“Orang yang ingin menaikkan kekebalan tubuh sangat disarankan untuk menjalani puasa,” ungkap Agus, dikutip dari laman resmi Muhammadiyah.
Ia juga mendorong umat Muslim dan keluarganya untuk meniru kebiasaan sehat Rasulullah ini dalam kehidupan sehari-hari, demi menjaga kesehatan fisik dan mental yang optimal.