Suara.com - Shalat merupakan salah satu ibadah utama dalam Islam yang tidak hanya menjadi kewajiban, tetapi juga menjadi cara untuk menghapus dosa dan memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT.
Rasulullah SAW menggambarkan keutamaan shalat melalui berbagai hadis yang menekankan betapa pentingnya menjaga shalat lima waktu.
Mengutip artikel di web resmi Muhammmadiyah, disebutkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah RA, Nabi Muhammad SAW memberikan perumpamaan menarik terkait salat.
Nabi SAW bersabda, "Perumpamaan salat lima waktu seperti sungai yang mengalir deras di depan pintu rumah salah seorang di antara kalian, dia mandi padanya sebanyak lima kali." (HR. Muslim).
Hadis ini menggambarkan bahwa sebagaimana air membersihkan kotoran fisik, salat berfungsi sebagai pembersih dari dosa-dosa yang dilakukan setiap hari.
Selain membersihkan dosa, shalat juga menjadi kunci utama dalam meraih surga. Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang berangkat ke masjid atau pulang darinya, Allah akan menyiapkan baginya di surga sebuah tempat (sebagai ganjaran) setiap kali ia pergi dan pulang dari masjid." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Ini menegaskan bahwa tidak hanya shalat, tetapi setiap langkah menuju masjid juga dihitung sebagai amal baik yang berharga di sisi Allah SWT.
Namun, di balik ganjaran besar tersebut, meninggalkan shalat memiliki konsekuensi serius. Rasulullah SAW memperingatkan bahwa meninggalkan shalat dapat menjerumuskan seseorang ke dalam kekufuran.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Buraidah RA, beliau bersabda, "Sesungguhnya janji antara kita dan mereka (orang kafir) adalah shalat. Barang siapa yang meninggalkannya, maka sungguh ia telah melakukan kekafiran." (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan an-Nasai).
Bagi mereka yang lalai atau malas dalam menjalankan shalat, ancaman neraka juga tetap mengintai. Dalam surat Al-Muddatstsir ayat 41-43, Allah SWT mengisahkan dialog dengan orang-orang berdosa yang berkata, "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)? Mereka menjawab: Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan salat."
Kesadaran akan pentingnya shalat sebagai penentu iman harus senantiasa dijaga. Menjaga salat bukan hanya sebagai penghapus dosa, tetapi juga sebagai penjaga diri dari kekufuran dan siksa neraka.