Beda-beda Versi Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW Lengkap

Rifan Aditya Suara.Com
Minggu, 01 September 2024 | 06:05 WIB
Beda-beda Versi Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW Lengkap
Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW Lengkap (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Maulid Nabi Muhammad Saw merupakan hari penting dalam sejarah Islam. Maulid Nabi merupakan perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad saw. Simak sejarah Maulid Nabi Muhammad saw lengkap di sini.

Dikutip dari nu.or.id, perayaan Maulid Nabi sudah dilakukan oleh masyarakat muslim sejak tahun kedua hijriah. Penjelasan sejarah maulid nabi ini merujuk pada kitab Wafa'ul Wafa bi Akbar Darul Mustafa yang ditulis oleh Nuruddin Ali.

Dijelaskan, perayaan Maulid Nabi semakin gencar dilakukan sejak seseorang bernama Khaizuran (170 H/786 M) datang ke Madinah dan memerintahkan penduduk mengadakan perayaan hari lahir Nabi Muhammad saw di Masjid Nabawi.

Khaizuran merupakan ibu dari Amirul Mukminin Musa al-Hadi dan al-Rasyid. Tak hanya mendatangi Madinah, ia juga mendatangi Makkah dengan perintah yang sama kepada penduduk setempat. Khaizuran memerintahkan agar pelaksanaan peringatan Maulid Nabi Muhammad saw dilakukan di rumah-rumah mereka.

Baca Juga: Contoh Pidato Maulid Nabi Muhammad SAW Singkat Namun Padat Makna

Perintahnya dilaksanakan oleh penduduk setempat karena ia merupakan sosok berpengaruh dalam pemerintahan selama masa tiga khalifah Dinasti Abbasiyah, Khalifah al-Hadi, dan Khalifah al-Rasyid.

Dengan pengaruh dan kekuasaan yang dimilikinya, Khaizuran mampu menggerakkan masyarakat muslim di Arab untuk melaksanakan peringatan hari lahir Nabi Muhammad saw.

Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati tiap tanggal 12 Rabiul Awal sebenarnya masih samar-samar. Selain kisah di atas, ada kisah lain mengenai penetapan tanggal peringatan hari lahir Nabi Muhammad saw.

Dikutip dari islami.co, penentuan tanggal 12 Rabiul Awal sebagai hari lahir Nabi Muhammad muncul pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Khalifah Umar menggunakan penanggalan hijriah sebagai sistem penanggalan resmi pemerintahan Islam pada masanya.

Para sahabat nabi kesulitan untutk mentukan peringatan Nabi karena mereka tidak tahu persis kapan dan tanggal berapa nabi dilahirkan. Orang Arab tidak memiliki tradisi untuk menulis atau mencatat sejarah mereka.

Baca Juga: Contoh Pidato Maulid Nabi untuk Anak SD, Bisa Digunakan untuk Acara di Sekolah!

Kebiasaan menulis merupakan hal baru pada zaman itu. Mereka juga tidak terbiasa dengan hisab. Meski tidak terbiasa menulis sejarah atau peristiwa penting dalam buku untuk diarsipkan, masyarakat Arab memiliki kebiasaan untuk merayakan peristiwa-peristiwa bersejarah.

Sejarah Maulid Nabi Muhammad Lengkap versi Peneliti

  • Mesir

Sejarah maulid Nabi Muhammad lengkap berdasarkan hasil penelitian Noco Kptein seorang pengkaji Islam dari Universitas Leiden Belanda pertama kali diperingati di masa Dinasti Fatimiyyah di Mesir. Noco menyebut bahwa maulid dilaksanakan pada masa pemerintahan al Mu'izz li Dinillah.

Ia berkuasa pada abad pertengahan X Masehi (953-975 M), empat abad setelah Nabi Muhammad saw wafat. Informasi tersebut diperolehnya dari kitab Tarikh al-Ihtifal bi al-Maulid al-Nabawiy karya al-Imam al-Sandubi.

Al Mu'izz li Dinillah sendiri merupakan penguasa beralirah Syiah yang cenderung menjadikan maulid nabi sebagai alat mencapai kepentingan legitimasi politik.

  • Suriah

Di sisi lain, catatan pakar sejarah Islam di kalangan Sunni menyebut bahwa maulid Nabi pertama kali dilaksanakan oleh Penguasa Suriah, Sultan Attabiq Nuruddin.

Maulid dilaksanakan di malam hari diisi dengan syair-syair pemujaan terhadap raja dan nuansanya sangat kental dengan politik. Peringatan maulid pernah dilarang pada masa pemerinahan al-Afdhal Amirul Juyusy, karena dianggap bid'ah.

Tradisi peringatan hari lahir Muhammad saw dihidupkan kembali di masa Sultan Salahuddin al-Ayyubi. Berdasarkan hal ini, Sultan Salahuddin pun diangap sebagai raja pertama yang mengadakan perayaan maulid nabi.

Hal ini bisa dipahami karena ia adalah sosok yang menghidupkan kembali tradisi peringatan Maulid Nabi yang sudah dilarang dan pelaksanaannya juga tidak berhubungan sama sekali dengan kepentingan politik.

Akan tetapi, selama Perang Salib melawan bangsa-bangsa Eropa, Sultan Salahuddin al-Ayyubi memanfaatkan peringatan maulid Nabi sebagai momen untuk membakar semangat juang umat Islam.

Dalam peringatan Maulid Nabi tersebut disampaikan kegigihan Rasulullah saw dalam memperjuangkan umat Islam menghadapi serangan kaum kafir.

Sultan Salahuddin menginstruksikan kepada jamaah haji agar sepulang dari menunaikan ibadah haji, mereka memperingati Maulid Nabi di rumah masing-masing setiap tanggal 12 Rabiul Awal. Melalui berbagai macam kegiatan, peringatan Maulid Nabi Muhammad saw pun mampu membangkitkan semangat jihad pasukan Islam.

Perayaan yang awalnya berskala lokal di area Istana dan tidak rutin pun berubah menjadi gerakan skala global untuk membakar semangat muslimin selama menghadapi tentara Salib tersebut.

Demikian itu sejarah Maulid Nabi Muhammad Saw lengkap dari kapan diserukan untuk dilaksanakan sampai penentuan tanggal pelaksanaannya. Semoga dapat dipahami.

Kontributor : Mutaya Saroh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI