Hukum Doa Rebo Wekasan, Apa Dalilnya?

Wakos Reza Gautama Suara.Com
Sabtu, 31 Agustus 2024 | 10:10 WIB
Hukum Doa Rebo Wekasan, Apa Dalilnya?
Ilustrasi Berdoa pada Rebo Wekasan. [Unsplash]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rebo Wekasan secara harfiah diartikan hari rabu terakhir. Dalam tradisi Jawa, rebo wekasan adalah hari rabu terakhir di bulan Safar. 

Pada Rebo Wekasan, sejumlah masyarakat Jawa melakukan ritual tertentu dengan tujuan menolak bala atau bencana. 

Ini karena masyarakat beranggapan bulan Safar merupakan bulan sial karena dipercayai pada bulan Safar Allah menurunkan banyak malapetaka.

Sejumlah ritual yang dilakukan masyarakat saat Rebo Wekasan shalat tolak bala, berdoa dengan doa-doa khusus, minum air jimat, dan selamatan, sedekah, silaturrahin, dan berbuat baik kepada sesama.

Ritual Rebo Wekasan yang dilakukan masyarakat Indonesia tidak lepas dari keyakinan mereka yang didasarkan pada pendapat KH. Abdul Hamid Kudus bahwa Allah menurunkan ratusan ribuan jenis musibah dan kesialan pada hari Rabu terakhir bulan Safar.

Dalam kitabnya Kanz an-Naj wa al-Surr fi al-Ad’iyyah alMa’thrah allat Tashra al-udr (Keberuntungan dan kegembiraan yang tersimpan dalam doa-doa yang melapangkan dada), Abdul Hamid Kudus menuturkan bahwa Allah menurunkan 320 ribu bencana pada Rabu terakhir bulan Ṣafar.

Sehingga kata dia, hari Rabu tersebut menjadi hari tersulit dalam setahun, sehingga disarankan untuk melakukan ritual tertentu/amalan dan memperbanyak doa pada hari tersebut.

Doa Rebo Wekasan

Dalam kitab Kanz an-Naj wa, KH Abdul Hamid Kudus menuliskan doa khusus yang dibaca saat Rebo Wekasan. 

Baca Juga: Asal-Usul dan Sejarah Rebo Wekasan: Tradisi Tolak Bala di Rabu Terakhir Bulan Safar

Lafaz Arab:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَنَبِيِّكَ وَرَسُوْلِكَ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى اَلِهِ وَبَارِكْ وَسَلِّمْيؤءشس اَللَّهُمَّ إِنّي نَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ هَذَا الشَّهْرِ، وَمِنْ كُلِّ شِدَّةٍ وَبَلَاءٍ وبَلِيَّةٍ قدَّرْتَهَا فِيْهِ يَا دَهْرَ، يَا مَالِكَ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، يَا عَالِماً بِمَا كَانَ وَمَا يَكُوْنُ، وَمَنْ إِذَا أَرَادَ شَيْئاً قَالَ لَهُ: (كُنْ فَيَكُوْنُ) يَا أَزَلِي يَا أَبَدِي يَا مُبْدِئ يَا مُعِيْدُ يَاذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، يَاذَا الْعَرْشِ الْمَجِيْدِ أَنْتَ تَفْعَلُ مَا تُرِيْدُ

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI