Suara.com - Viral di media sosial bacaan doa Nabi Musa untuk Firaun, sebagai wujud meminta pertologan dari pemimpin zalim. Seperti apa kisahnya?
Nabi Musa adalah salah satu nabi paling penting dalam Islam, dikenal sebagai pembebas Bani Israil dari perbudakan di Mesir. Lahir pada masa kekuasaan Fir’aun, Musa diutus oleh Allah SWT untuk menyelamatkan kaumnya dari penindasan.
Kisahnya dimulai dengan ibunya yang menaruh Musa kecil di sungai Nil untuk menghindari pembunuhan massal terhadap bayi laki-laki oleh Fir’aun. Allah SWT menakdirkan Musa ditemukan oleh istri Fir’aun dan dibesarkan di istana, namun hatinya selalu bersama kaumnya.
Saat dewasa, Musa diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan pesan kebenaran kepada Fir’aun. Meskipun menghadapi banyak tantangan dan penolakan, Musa dengan keajaiban tongkatnya berhasil menunjukkan kekuasaan Allah, termasuk membelah Laut Merah untuk menyelamatkan Bani Israil dari kejaran tentara Fir’aun. Keberanian dan keteguhan Nabi Musa dalam menghadapi kezaliman menjadi pelajaran abadi bagi umat manusia.
Baca Juga: Denny Siregar Minta Maaf ke Cak Nun soal Sindiran Pemimpin Firaun: Saya Dulu Buta
Kisah Nabi Musa di Al Quran menjadi contoh bagaimana Allah membantu umat Islam melawan pemimpin dzolim. Mengutip laman tafsir Quran NU, Surat Yunus ayat 88 menceritakan bagaimana pemimpin dzolim akan mendapat azab dari Allah. Berikut ini pembahasannya:
Wa qoola Mosaa Rabbanaaa innaka aataita Fir'awna wa mala ahuu ziinatanw wa amwaalan fil hayaatid dunyaa Rabbanaa liyudillo 'ansabiilika Rabbanat mis 'alaaa amwaalihim washdud 'alaa quluubihim falaa yu'minuu hatta yarawul 'azaabal aliim
Artinya: Musa berkata, “Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberikan kepada Fir‘aun dan para pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan (yang banyak) dalam kehidupan dunia. Ya Tuhan kami, (akibat pemberian itu) mereka menyesatkan (manusia) dari jalan-Mu. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka dan kunci matilah hati mereka sehingga mereka tidak beriman sampai mereka melihat azab yang sangat pedih.” (QS Yunus 88)
Tafsir Quran Surat Yunus Ayat 88
Dalam ayat ini dijelaskan pembangkangan dan perbuatan sewenang-wenang Firaun dan pemuka-pemuka kaumnya, kecemasan dan ketakutan Bani Israil, dan pengaduan Musa kepada Allah tentang nikmat yang melimpah yang diberikan kepada Firaun dan kaumnya seperti perhiasan emas permata, pakaian kebesaran yang mewah, dan kekayaan lainnya, namun segala nikmat yang diberikan Allah itu justru menjadikan mereka sesat dari jalan Allah.
Baca Juga: Sadar Dihina, Skakmat Jokowi di Sidang MPR soal Julukan Firaun hingga Bodoh
Bahkan mereka bertambah sombong dan berbuat aniaya di atas harta kekayaan itu. Allah seakan membiarkan mereka dalam kesesatan sehingga mereka tidak beriman. Lalu Nabi Musa mendoakan kehancuran Firaun dan pemuka-pemuka kaumnya dengan alasan sebagai berikut:
1. Kufur Nikmat
Suatu kenyataan bahwa Firaun dan pemuka-pemuka kaumnya memiliki kekuasaan dan kekuatan yang besar. Di samping itu, ilmu pengetahuan dan teknologi mencapai puncaknya di zaman Firaun di Mesir. Barang-barang peninggalan Firaun, baik yang terdapat di museum Mesir ataupun di Eropa dan Amerika, menunjukkan ketinggian peradaban dan kebudayaan mereka. Demikian pula benda-benda purbakala dan bangunan-bangunan kuno yang terdapat di Mesir.
2. Menolak Kebenaran
Dalam pemerintahan, Firaun memegang kekuasaan mutlak bahkan kepada rakyatnya dia mengaku dirinya sebagai tuhan. Kenyataan menunjukkan bahwa Firaun dan pemuka-pemuka kaumnya telah jauh meninggalkan nilai-nilai moral kemanusiaan dan agama. Hak asasi manusia tidak dihargainya. Mereka hidup dalam kemewahan, di atas derita rakyat.
Musa telah berupaya membawa Firaun dan pembesar-pembesarnya ke jalan Allah, dengan menunjukkan bukti-bukti kerasulannya. Dia berikan ajaran tentang kebenaran, keadilan, nasehat dan peringatan siksa Allah, dan malapetaka, akibat perbuatannya. Akan tetapi seruan Musa tidak mendapat sambutan yang baik bahkan mendapat tantangan serta permusuhan. Dengan demikian kemungkinan untuk menyeru Firaun dan kaumnya ke jalan Allah telah tertutup serta keimanan mereka tidak dapat diharapkan lagi.
3. Berdoa Demi Kehancuran Firaun
Membiarkan Firaun dan pembesar-pembesarnya dengan kekuasaan, kejayaan dan kekuatannya yang besar sedangkan prinsip dasar hidup mereka jauh lebih rendah dari nilai-nilai moral kemanusiaan dan agama, sangat membahayakan perdamaian dunia dan kesejahteraan umat manusia. Mereka dengan kekuatan dan kekuasaannya, berbuat maksiat dan kerusakan di muka bumi, mengancam keselamatan umat manusia. Oleh karena itu, Nabi Musa memanjatkan doa kepada Allah untuk kebahagiaan umat manusia, agar Allah melumpuhkan kekuatan Firaun dengan membiarkan mereka dalam kesesatan, sebab kesesatan mereka akan mengakibatkan kehancuran mereka sendiri. Nabi Harun sebagai pembantu utama Nabi Musa, mengamini doa Nabi Musa itu.
Demikianlah tafsir dan bacaan doa Nabi Musa untuk Firaun, seorang pemimpin yang dzolim. Semoga bermanfaat!