Suara.com - Menjadi tua adalah pasti. Setiap manusia pasti akan sampai pada fase berusia lanjut atau tua. Ada beberapa tanda seseorang sudah menjadi tua.
Seperti rambut yang mulai beruban, kulit yang keriput dan juga ingatan yang mulai melemah alias sudah pikun.
Allah SWT dalam firman-Nya yang tertuang dalam Alquran surat An Nahl ayat 70 menyebutkan bahwa salah satu pertanda orang sudah tua adalah pikun.
وَاللّٰهُ خَلَقَكُمْ ثُمَّ يَتَوَفّٰىكُمْ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْ لَا يَعْلَمَ بَعْدَ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ قَدِيْرٌࣖ
Baca Juga: Doa Memakai Pakaian Baru Sesuai Sunnah
Artinya: “Allah telah menciptakanmu, kemudian mewafatkanmu. Di antara kamu ada yang dikembalikan pada usia yang tua renta (pikun) sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahakuasa.” (QS An-Nahl: 70).
Dikutip dari NU Online, Wahbah az-Zuhayli dalam tafsirnya menjelaskan tua renta dalam konteks ayat tersebut adalah pikun dan tidak setiap orang akan melalui fase ini.
“Siapa pun yang membaca Al-Quran, maka tidak akan melalui fase ini.” Ujar ‘Ikrimah sebagaimana dikutip dalam At-Tafsirul Munir. (Wahbah bin Mushtafa az-Zuhaili, [Beirut: Darul Fikr, 1418], jilid XIV, hal. 178).
Bacaan Doa Anti Pikun
Ternyata dalam ajaran Islam, ada doa agar terhindar dari penyakit pikun. Doa ini pernah diajarkan Rasulullah SAW kepada para sahabat.
Baca Juga: Bacaan Doa Setelah Wudhu dalam Bahasa Arab dan Latin
عَنْ سَعْدِ بْنِ أَبي وَقَّاصٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَال: إنَّ رسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَتَعَوَّذُ بِهِنَّ دُبُرَ الصَّلاَةِ: «اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ أُرَدَّ إلَى أَرْذَل الْعُمُرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ». رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ.
Dari Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa meminta perlindungan kepada Allah saat dubur shalat, ‘ALLOHUMMA INNI A’UUDZU BIKA MINAL BUKHLI, WA A’UDZU BIKA MINAL JUBNI, WA A’UUDZU BIKA MIN AN URODDA ILA ARDZALIL ‘UMUR, WA A’UUDZU BIKA MIN FITNATID DUNYAA, WA A’UUDZU BIKA MIN ‘ADZAABIL QOBRI’
Artinya: Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari sifat kikir, aku berlindung kepada-Mu dari ketakutan, aku berlindung kepada-Mu dari kepikunan, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah dunia, dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur).” (HR. Bukhari) [HR. Bukhari, no. 2822]
Dikutip dari NU Online, doa ini dibaca oleh Nabi saw selepas shalat lima waktu sebagaimana keterangan yang terdapat dalam salah satu riwayat Al-Bukhari dalam Shahih-nya.
Menurut Ibnu Ruslan, doa ini dianjurkan dibaca supaya kita tidak ditakdirkan mengalami demensia di masa tua.
Menurut Ibnu Ruslan, memohon perlindungan dari fase tersebut penting karena dampaknya yang menyebabkan kesedihan, gangguan akal, pancaindra, dan pengendalian emosi serta pemahaman.
Kondisi tersebut juga dapat memperburuk pandangan dan menyebabkan ketidakmampuan melakukan ibadah. (Ibnu Ruslan, Syarh Sunan Abi Dawud, [Mesir: Darul Falah, 2016], jilid VII, hal. 383).