Suara.com - Setiap umat Islam tentu saja mengetahui adzan dan iqomah. Sebab, lantunan adzan dan iqomah lima waktu sehari semalam di dengar dari toa masjid dan musala.
Secara umum, Adzan berfungsi sebagai untuk memberitahukan kepada orang-orang bahwa waktu sholat sudah masuk. Sedangkan Iqomah tanda untuk segera memulai ibadah sholat berjamaah.
Lantas, tahukah Anda doa sesudah adzan?
Setelah mendengarkan kumandang adzan, doa sesudah adzan tak hanya dibaca oleh muadzin atau orang melafazkan adzan. Doa tersebut sejatinya dibaca juga oleh orang-orang Islam yang mendengarkan adzan.
Selain doa setelah azan, doa setelah iqomah juga sangat dianjurkan. Keutamaan membaca doa setelah adzan dijelaskan dalam hadist berikut ini. Hal itu tertuang dalam sebuah hadits yang artinya:
"Sesungguhnya doa yang tidak tertolak adalah doa antara adzan dan iqomah, maka berdoalah". (HR. Ahmad melalui jalur Anas Ibn Malik RA)
Umat muslim yang mendengar adzan dianjurkan untuk berdoa. Hadits ini mempunyai tafsir mutlak, sehingga doa apapun yang ingin dipanjantkan dibolehkan dengan niat yang tulus.
Berikut doa sesudah adzan dalam bahasa latin:
Allahumma rabba hadzihid da'watit tammah, washshalatil qa-imah, ati sayyidana muhammadanil washilata wal fadhilah, wab'atshu maqamam mahmudanil ladzi wa'adtah.
Artinya: Wahai Tuhanku, yang memiliki seruan sempurna ini serta shalat yang segera akan dilaksanakan, berilah kepada Junjungan kami Nabi Muhammad kedudukan sebagai wasilah serta kemuliaan dan bangkitkanlah ia dalam kedudukan yang terpuji sebagaimana telah Engkau janjikan.
Doa sesudah Iqomah
Allahumma rabba hadzihid da'watit tammah, washshalatil qa-imah, shalli wa sallim ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa aa tihi su’lahu yaumal qiyaa mati.
Artinya: Wahai Tuhanku, yang memiliki seruan sempurna ini serta shalat yang segera akan dilaksanakan, curahkanlah rahmat dan salam atas junjungan kita Nabi Muhammad Saw, dan berilah/kabulkanlah segala permohonannya pada hari kiamat.
Umat Islam diharapkan dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT serta memperoleh syafaat Nabi Muhammad SAW di hari kiamat nanti.
Hadist riwayat Jabir bin Abdullah, Rasulullah bersabda "Siapa saja yang berdoa ketika mendengar seruan azan ‘Allhumma rabba hdzihid dakwatit tmmah, was shaltil q’imah, ti muhammadanil waslata wal fadhlah, wab‘atshu maqmam mahmdanil ladz wa‘attah,’ niscaya jatuhlah syafaatku padanya di hari kiamat." (HR Bukhari).
Keutamaan muadzin
Muadzin atau orang yang mengumandankan adzan, berhak atas sejumlah keutaamaan. Hal ini sebagaimana sejumlah riwayat hadits Rasulullah SAW di antaranya bahwa muadzin mendapatkan ampunan, sebagai saksi dan pahala yang berlipat ganda.
“Orang yang adzan akan diampuni kesalahannya oleh Allah sepanjang suaranya. Dan, akan menjadi saksi baginya segala apa yang ada di bumi, baik yang kering ataupun yang basah. Sedangkan, orang yang menjadi saksi sholat akan dicatat baginya pahala dua puluh lima sholat dan akan diampuni darinya dosa-dosa antara keduanya.” (HR Abu Dawud dan Nasai).