Suara.com - Setiap orang di muka bumi tentu menginginkan mendapat rezeki dari Allah SWT. Rezeki yang didapat tentu harus baik dan halal.
Untuk mendapatkan rezeki, ada berbagai macam doa yang bisa diamalkan, salah satunya adalah ayat seribu dinar.
Apa Itu Ayat Seribu Dinar?
Ayat seribu dinar merupakan bagian dari akhir ayat 2 dan seluruh ayat 3 dalam Surat At Thalaq. Ayat ini diyakini tidak hanya mampu membuka pintu rezeki, namun juga meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Baca Juga: Sah Jadi Suami! Romantisnya Thariq Ucap Doa sambil Pegang Kepala Aaliyah, Ini Bacaan Lengkapnya
Rezeki yang disebutkan dalam ayat ini bukan hanya sekedar materi saja, tetapi sangat luas. Bahkan termasuk yang bersifat spiritual seperti kelapangan, ketenangan, kepuasan hati, dan lainnya.
Ayat seribu dinar ini memiliki latar belakang kisah Nabi Khidir as mendatangi seorang pedagang lewat mimpi.
Dalam mimpi tersebut, Nabi Khidir AS meminta si pedagang untuk menyedekahkan 1000 dinar emas. Pedagang akhirnya menyiapkan emas tersebut dan memberikannya untuk fakir miskin.
Setelah itu, Nabi Khidir AS ternyata hadir ke mimpinya lagi untuk tujuan yang berbeda. Beliau mengajarkan untuk mengamalkan sebuah surat yang ada dalam Al Qur’an, yaitu At Thalaq ayat 2 dan 3.
Pedagang pun langsung mengamalkannya secara istiqomah hingga akhirnya merasakan manfaatnya. Saat berlayar ke suatu pulau, tiba-tiba dalam perjalanan terjadi badai angin topan yang mengerikan.
Baca Juga: Bacaan Doa Sakit Gigi yang Diajarkan Rasulullah SAW
Semua penumpang yang ada di perahu meninggal, hanya dia yang satu-satunya selamat dan terdampar di pesisir pantai. Selain nyawanya yang selamat, harta kekayaan yang telah dibawanya juga aman.
Dia pun melanjutkan hidupnya dengan tetap berdagang dan mengamalkan doa 1000 dinar. Sampai akhirnya pada suatu hari, dia akhirnya diangkat menjadi seorang raja di tempat baru tersebut.
Ayat seribu dinar adalah ayat 2 dan 3 surat At Thalaq. Berikut ini bacaannya:
وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
“wa may yattaqillāha yaj’al lahụ makhrajā. wa yarzuq-hu min ḥaiṡu lā yaḥtasib, wa may yatawakkal ‘alallāhi fa huwa ḥasbuh, innallāha bāligu amrih, qad ja’alallāhu likulli syai`ing qadrā.”
Artinya: Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.