Suara.com - Meludah adalah tindakan mengeluarkan ludah dari mulut dengan sengaja, biasanya untuk membuang fluida yang mengganggu tenggorokan atau sistem pencernaan.
Tindakan ini sering dianggap kasar dan tabu di banyak budaya, termasuk di Barat, dan dapat mengandung penyakit menular seperti flu dan virus lainnya.
Meludahi orang lain dianggap sebagai penghinaan atau tanda kemarahan. Dalam konteks sosial, meludah di sembarang tempat dianggap tidak sopan dan sebaiknya dihindari.
Meludah sembarangan dapat menimbulkan dampak serius bagi kesehatan masyarakat. Air liur adalah media penyebaran berbagai penyakit menular seperti COVID-19, tuberkulosis, hepatitis, dan meningitis.
Virus dan bakteri dalam ludah dapat bertahan di udara hingga 24 jam, meningkatkan risiko penularan saat orang lain menghirup partikel tersebut.
Islam memiliki panduan yang jelas mengenai adab meludah, yang mencerminkan nilai-nilai kebersihan dan etika dalam berinteraksi dengan sesama. Berikut adalah beberapa prinsip penting terkait adab meludah dalam Islam:
Adab Meludah dalam Islam
1. Dilarang Meludah ke Arah Kiblat
Dalam keadaan salat maupun di luar salat, meludah ke arah kiblat dianggap tidak sopan. Hal ini karena saat salat seseorang sedang bermunajat kepada Allah, sehingga tindakan tersebut dianggap tidak menghormati momen tersebut.
Rasulullah bersabda, "Jika salah satu dari kalian shalat, hendaknya tidak meludah ke arah kiblat". (HR. Ahmad).