Contoh Khutbah Jumat Menyentuh Hati Tentang Kematian

Rifan Aditya Suara.Com
Senin, 22 Juli 2024 | 11:48 WIB
Contoh Khutbah Jumat Menyentuh Hati Tentang Kematian
ilustrasi khutbah, ceramah, kultum (pexels) - Khutbah Jumat menyentuh hati tentang kematian
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak orang menganggap kematian merupakan hal mengerikan sehingga mereka menghindari pembahasan tentang kematian. Khutbah Jumat menyentuh hati tentang kematian dapat membantu umat Islam untuk tidak takut dengannya. Kita bisa menganggap kematian sebagai sesuatu yang normal.

Dengan khutbah Jumat menyentuh hati tentang kematian, ulama dapat memberikan pengertian bahwa mati itu merupakan hal wajar dan pasti terjadi. Kita harus bisa merelakan seseorang yang meninggalkan kita karena kematian, sebab kematian yang alami merupakan takdir Tuhan.

Ada hal lain yang lebih dicemaskan daripada kematian itu sendiri. Umat Islam seharusnya mengkhawatirkan bagamana kondisi kita saat mati daripada kematian itu sendiri, apakah kita mati dalam keadaan suul khatimah atau husnul khatimah atau tidak?

Teks khutbah Jumat menyentuh hati tentang kematian ini mungkin dapat disampaikan kepada Jamaah Jumat agar lebih fokus kepada keadaan kita saat mati daripada takut dengan kematian. Dikutip dari islam.nu.or.id, berikut contoh khutbah jumat menyentuh hati tentang kematian.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Menyentuh Hati: Menemukan Kebahagiaan Sejati dengan Lapang Hati

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ وَفَّقَ مَنْ شَاءَ مِنْ خَلْقِهِ بِفَضْلِهِ وَكَرَمِهِ، وَخَذَلَ مَنْ شَاءَ مِنْ خَلْقِهِ بِمَشِيْئَتِهِ وَعَدْلِهِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ خَلْقِهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ لِقَائِهِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَلَا شَبِيْهَ وَلَا مِثْلَ وَلَا نِدَّ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ الْقَائِلِ فِيْ مُحْكَمِ كِتَابِهِ: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ (آل عمران: ١٠٢)

Jamaah jumat yang terhormat, mengawali khutbah siang ini, mari kita ucapkan hamdalah. Mari kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah subhanahu wata’ala, dengan senantiasa berupaya melakukan semua kewajiban dan meninggalkan semua larangan-Nya.

Tema khutbah Jumat kali ini adalah kematian itu pasti, hadapilah.

Hadirin jamaah sholat Jumat,

Malaikat maut akan menghampiri kita dalam keadaan apapun, bisa saat sakit maupun sehat. Ajal tidak menunggu kita sudah bertaubat menjadi manusia baik atau belum. Ajal bisa datang kapan saja.

Baca Juga: Inspirasi Khutbah Jumat: Menggapai Kemuliaan di Bulan Muharram

Allah ta’ala berfirman:

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ (آل عمران:١٨٥ )

Maknanya: “Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasan kalian. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya” (QS Ali ‘Imran: 185).

Dalam ayat lain, Allah ta’ala berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ (آل عمران: ١٠٢)

Artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim” (QS Ali ‘Imran: 102).

Allah ta’ala juga berfirman:

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتّٰى يَأْتِيَكَ الْيَقِيْنُ (الحجر: ٩٩)

Artinya:
“Dan sembahlah Tuhanmu sampai yakin (ajal) datang kepadamu” (QS al Hijr: 99).

Melalui ketika surah tersebut di atas, Allah memberitahu kita bahwa setiap yang bernyawa pasti mengalami kematian. Oleh karenanya, kita sebaiknya mempersiapkan diri menghadapi kematian dengan lapang dada. Di samping itu, dianjurkan untuk mempersiapkan diri pada kematian yang mulia.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menegaskan:

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالخَوَاتِيْمِ (رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ)

Artinya:
“Sesungguhnya yang menjadi penentu adalah perbuatan di akhir hayat” (HR al-Bukhari)

Makna dari ayat tersebut di atas adalah amal ibadah kita atau perbuatan kita menjelang kematian akan menjadi penentu apakah kita akan meninggal dalam keadaan husnul khatimah atau tidak. Oleh karenanya, sangat dianjurkan untuk menjaga perbuatan dan ucapan. Perbanyak perbuatan yang dapat membersihkan jiwa, dekatkan diri kepada Allah Swt, sehingga kita dapat meninggal dalam keadaan yang baik.

Semoga khutbah jumat bertemakan kematian ini bermanfaat dan membawa berkah bagi kita semua. Amin.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Demikian itu informasi dan rekomendasi khutbah Jumat menyentuh hati tentang kematian.

Kontributor : Mutaya Saroh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI