Suara.com - Muharram tiba, menyapa umat Islam dengan selimut keberkahan. Bulan istimewa ini tak hanya menjadi penanda pergantian tahun dalam kalender Hijriah, tapi juga membuka gerbang pahala berlimpah. Di balik kesuciannya, Muharram menyimpan momen bersejarah dan amalan mulia yang menanti untuk dijalani.
Salah satu amalan istimewa di bulan ini adalah Puasa Tasua, yang jatuh pada tanggal 9 Muharram. Puasa sunnah ini tak hanya menyehatkan raga, tapi juga diyakini menghapus dosa setahun penuh. Tahun ini, puasa Tasua 9 Muharram 1446 H bertepatan dengan tanggal 16 Juli 2024.
Nah bagi yang akan melaksanakan puasa Tasua, berikut ini bacaan niat puasa Tasua 9 Muharram lengkap dengan keutamaan dan hukum mengabungnya dengan puasa qadha Ramadhan.
Bacaan Niat Puasa Tasua 9 Muharram
Nawaitu shauma ghadin min yaumi tasuu-'aa-in sunnatan lillahi ta'aalaa.
Artinya: "Saya niat berpuasa sunnah hari Tasua esok hari karena Allah Ta'ala."
Keutamaan Puasa Tasua
Keutamaan puasa Tasua yaitu sebagai pelengkap puasa Asyura pada 10 Muahrram dan sekaligus pembeda dari puasa yang dilakukan oleh kaum Yahudi yang juga dilaksanakan pada 10 Muharram. Ini tercantum dalam hadis Rasulullah SAW seperti berikut ini.
Dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda: “Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya.”(HR Imam Ahmad)
Baca Juga: Puasa Tasua 9 Muharram Kapan? Cek Jadwalnya di Bulan Juli 2024
Hukum Menggabungkan Puasa Tasua dan Qadha Ramadhan
Mengenai hukum menggabungkan puasa Tasua dan Qadha Ramdahan ini ada perbedaan pendapat ulama. Melansir dari situs NU Online, berikut ini penjelasannya terkait hukumnya.
- Pendapat yang Membolehkan
Melaksanakan puasa Tasua 9 Muharram saat masih ada hutang puasa Ramadhan ini hukumnya boleh ada perbedaan pendapat para ulama. Ini tercantum dalam kitab I'anatut Thalibin milik Sayyid Bakri.
Dalam kitab tersebut menerangkan bahwa melaksanakan puasa pada hari-hari yang dianjurkan untuk puasa akan dapat keutamaan puasa sunnah di hari tersebut, meskipun niatnya untuk qadha Ramadhan atau puasa nazar.
“Di dalam Al-Kurdi terdapat nash yang tertulis pada Asnal Mathalib dan sejenisnya yaitu Al-Khatib as-Syarbini, Syekh Sulaiman al-Jamal, Syekh ar-Ramli bahwa puasa sunnah pada hari-hari yang sangat dianjurkan untuk puasa memang dimaksudkan untuk hari-hari tersebut. Tetapi orang yang berpuasa dengan niat lain pada hari-hari tersebut, maka dapatlah baginya keutamaan... Ia menambahkan dalam kitab Al-I'ab. Dari sana, Al-Barizi berfatwa bahwa seandainya seseorang berpuasa pada hari tersebut dengan niat qadha atau sejenisnya, maka dapatlah keduanya, baik ia meniatkan keduanya atau tidak.” (Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha ad-Dimyathi, I'anatut Thalibin, juz II, halaman: 224).
Namun jika masih memiliki hutang puasa Ramadhan, maka sebaiknya mengutamakan untuk puasa hutang Ramadhan lebih dulu. Setelah itu baru mengamalkan sunnah puasa Tasua 9 Muharram.
- Pendapat yang Tak Membolehkan
Ada juga ulama yang berpendapat bahwa hukumnya tidak boleh menggabungkan puasa Tasua dan Qadha Ramadhan. Jika masih ada hutang puasa Ramadhan, dianjurkan untuk mengutamakan puasa hutang puasa Ramadhan terlebih dulu.
Menurut Al-Khatib Al-Syarbini, puasa qadha Ramadhan pada di luar bulan Ramadhan tidak akan dapat keutamaan puasa sunnah pada bulan tersebut. Meskipun berpuasa sunnah pada bulan tersebut, namun Ia tak akan dapat pahala puasa sunnah jika belum puasa qadha Ramadhan.
Demikian ulasan mengenai bacaan niat puasa tasua 9 Muharram lengkap dengan jadwal, keutamaan, dan hukum menggabung dengan puasa qadha Ramadhan. Semoga informasi ini bermanfaat!
Kontributor : Ulil Azmi