Menurut Gus Men, panggilan akrabnya, Indonesia adalah negara yang sangat majemuk, memiliki latar belakang warga yang sangat beragam. Jika tidak dikelola dengan baik, keragaman ini juga rentan akan gesekan.
"Moderasi beragama sangat penting, karena kita ini sangat beragam baik agama, suku, maupun kulturnya," jelasnya.
“Saya berharap pemikiran-pemikiran yang dibawa Grand Syekh Al-Azhar ke Indonesia mampu menginspirasi dalam pemerapan moderasi beragama,” katanya.
Dalam kunjungan Grand Syekh Al Azhar, ikut menyambut Mantan Menteri Agama M Quraish Shihab, Plt Dirjen Pendidikan Islam Abu Rokhmad, Kepala Balitbang Diklat Kemenag Suyitno, serta Staf Khusus Menteri Agama, Abdul Rochman dan Wibowo Prasetyo.
Selain itu, hadir juga, Duta Besar Mesir, HE Yaser Asheemy, serta beberapa tokoh Mesir, antara lain: Sahar Nasr (Penasihat Grand Syeikh dan CEO Bayt Zakat Al-Azhar), Nahla al-Shaedi (Kepala Markaz Tathwir dan Penasihat GSA Urusan Mahasiswa Asing).