Delay Garuda Tembus 28 Jam, Kemenag: Kinerja Sangat Buruk, Tidak Profesional

Chandra Iswinarno Suara.Com
Senin, 08 Juli 2024 | 18:26 WIB
Delay Garuda Tembus 28 Jam, Kemenag: Kinerja Sangat Buruk, Tidak Profesional
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief. [Dok. MCH 2022]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Protes keras kembali dilayangkan Kementerian Agama (Kemenag) ke maskapai pelat merah Garuda Indonesia. Pasalnya, pemulangan jemaah haji kembali mengalami delay.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief menyampaikan hal tersebut setelah jemaah haji kelompok terbang 9 Embarkasi Balikpapan (BPN-09) mengalami keterlambatan hingga 28 jam.

Tak hanya sekali, pada fase pemulangan jemaah haji Indonesia yang berlangsung sejak 22 Juni 2024, juga dialami jemaah haji kloter 3 Embarkasi Kualanamu (KNO-03) yang mengalami delay selama 12 jam.

“Kita protes keras Garuda Indonesia atas kembali terjadinya delay penerbangan jemaah haji Indonesia pada fase pemulangan. Delay lagi dan lagi. Berulang terus. Kita nilai kinerja Garuda Indonesia tahun ini sangat buruk, tidak profesional," tegas Hilman Latief di Jakarta, Senin (8/7/2024).

Baca Juga: Setiba di Tanah Air, Jemaah Haji Harus Lapor ke Puskesmas Setempat

Lantaran itu, Hilman menyatakan bakal mengevaluasi Garuda Indonesia untuk pengangkutan jemaah haji di tahun-tahun mendatang.

"Dengan kejadian ini, Kementerian Agama akan mempertimbangkan kembali keterlibatan Garuda Indonesia pada penerbangan jemaah haji di tahun mendatang," katanya.

Selain itu, Hilman juga menyebut, pemberitahuan keterlambatan kerap mendadak. Bahkan terjadi saat jemaah sudah berada di bus menuju Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.

"Pemberitahuan dari pihak Garuda Indonesia juga sering mendadak. Bahkan jemaah sudah berada di bus dan siap menuju Bandara AMAA Madinah baru diinfo kalau ada delay. Ini kejadiannya mirip dengan KNO-03. Jelas Garuda Indonesia tidak profesional," katanya.

Akibat delay yang terjadi, Hilman menyebut menjadi biang keladi penyebab kelelahan jemaah haji.

Baca Juga: Sudah 93 Ribu Lebih Jemaah Haji Indonesia Tiba di Tanah Air

"Delay semacam ini membuat jemaah lelah. Mereka terpaksa harus membawa koper kabin kembali karena sudah di bus baru diinfo kalau ada delay. Ini kan melelahkan,” katanya.

Untuk diketahui, sejumlah 324 jemaah BPN-09 yang berasal dari Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) seharusnya pulang ke Tanah Air pada 6 Juli 2024 pukul 13.40 waktu Arab Saudi (WAS).

Mereka sudah berada di bus dan siap ke Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah saat diinformasikan adanya delay penerbangan dan baru akan diterbangkan pada Minggu, 7 Juli 2024, sekitar pukul 17.40 WAS (Waktu Arab Saudi).

Sementara itu, Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab mengungkapkan kinerja Garuda Indonesia pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini betul-betul sangat buruk.

Pada pekan pertama fase pemulangan jemaah haji, Saiful mencatat ada lebih dari 50 persen penerbangan mengalami keterlambatan.

Ia mengemukakan dari 52 kloter, sebanyak 38 kloter terbang tidak sesuai jadwal karena mengalami keterlambatan.

"Pada pekan kedua pemulangan, total sudah ada 155 kloter jemaah haji Indonesia yang sudah diterbangkan Garuda Indonesia ke Tanah Air. Dari 155 kloter, ada 75 kloter yang mengalami keterlambatan atau 48,39 persen," katanya.

"Kalau pekan pertama ada KNO 03 yang delay 12 jam 30 menit, pekan kedua ini ada BPN 09 yang delay hingga 28 jam 10 menit. Ini sangat parah," ujarnya.

"Kasihan jemaah kalau Garuda delay terus. Belum lagi jemaah harus naik pesawat domestik ke provinsi asal yang harus tertunda karena lambat dari Arab Saudi," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI