Hingga Hari Ini, 66 Ribu Jemaah Haji Telah Tiba di Tanah Air

Chandra Iswinarno Suara.Com
Senin, 01 Juli 2024 | 14:05 WIB
Hingga Hari Ini, 66 Ribu Jemaah Haji Telah Tiba di Tanah Air
Ilustrasi Jamaah haji tiba di Bandara Adi Soemarmo Solo di Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (23/6/2024) dini hari. [ANTARA/HO-Bandara Adi Soemarmo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jemaah haji Indonesia yang telah kembali ke tanah air hingga 30 Juni 2024 per jam 21.00 Waktu Arab Saudi (WAS) tercatat mencapai 66.611 orang.

Puluhan ribu jemaah haji yang kembali ke tanah air tersebut tergabung dalam 169 kelompok terbang (kloter). Adapun menurut data pada Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) per jam 06.44 WIB, jumlah jemaah yang syahid mencapai 366 orang.

Sedangkan, jumlah jemaah haji yang diberangkatkan dari Mekkah ke Madinah berjumlah 1.525 orang yang tergabung dalam 4 kloter.

Sementara itu, Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda mengemukakan bahwa untuk memastikan kebersihan lingkungan dan kualitas makanan jemaah haji, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) melalui tim Sanitasi dan Food Security Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah melakukan Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) di tempat katering dan pemondokan.

Baca Juga: Melihat dari Dekat Pasar Khamra, Pasar Hewan Terbesar di Jeddah

"Tim ini berupaya mencegah penyakit yang disebabkan oleh faktor lingkungan. Inspeksi yang dilaksanakan meliputi pengamatan dan pemeriksaan langsung terhadap berbagai aspek lingkungan, seperti standar suhu, kualitas udara, pencahayaan ruangan, kebersihan lingkungan, dan pengolahan limbah," katanya, Senin (1/7/2024).

"Tim Sanitasi dan Food Security memastikan ketersediaan air bersih, melakukan pengendalian vektor penyakit, dan mengelola limbah medis di lingkungan KKHI, pos kesehatan sektor, dan pos kesehatan satelit."

IKL yang dilaksanakan, ujar Widi, berupa pengamatan dan pemeriksaan langsung terhadap aspek lingkungan katering dan pemondokan jemaah haji.

Kemudian untuk menjamin keamanan makanan para jemaah sebelum dikonsumsi, dilakukan pemeriksaan sampel makanan secara organoleptik.

"Pemeriksaan ini meliputi pengujian rasa, bau, tekstur, dan warna makanan. Uji organoleptik ini bertujuan mendeteksi adanya risiko kerusakan makanan sedini mungkin, sehingga dapat dicegah sebelum dikonsumsi oleh jemaah haji," tuturnya.

Baca Juga: 31 Kloter Jemaah Haji Indonesia Kembali ke Tanah Air via Bandara Soekarno-Hatta

Widi mengemukakan bahwa pemeriksaan dilakukan terhadap semua sampel makanan, baik menu reguler maupun menu lansia yang dikirimkan oleh katering ke KKHI pada setiap waktu makan.

Adapun untuk kegiatan sanitasi, ia menjelaskan bahwa tim melaksanakan kegiatan sanitasi melalui inspeksi dan intervensi kesehatan lingkungan di KKHI, katering, dan hotel/pemondokan jemaah.

Di KKHI, menurutnya, inspeksi dan intervensi kesehatan lingkungan fokus pada pengelolaan limbah medis dan pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit dan pemantauan limbah medis hingga pos kesehatan sektor dan pos kesehatan satelit.

“Di katering, tim juga melakukan IKL terhadap dapur katering penyedia makanan jemaah haji pada tahun ini. IKL dilakukan terhadap 57 dapur katering penyedia makanan jemaah haji,” ujarnya.

Sasaran lainnya dari kegiatan IKL, kata dia, adalah 169 hotel/pemondokan jemaah haji. IKL terhadap hotel/pemondokan dilakukan untuk memastikan bahwa kondisi sanitasi dan kesehatan lingkungannya sesuai dengan standar yang berlaku.

“Setiap hari, tim Sanitasi dan Food Security memperbarui informasi cuaca harian yang meliputi suhu, kelembaban, dan kecepatan angin. Pembaharuan informasi dalam bentuk infografis yang disebarluaskan melalui media komunikasi grup Whatsapp Daker Kesehatan, PPIH Arab Saudi serta semua yang terkait,” ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI