Mengecewakan! 46 Kloter Jemaah Haji Ubah Rute Pemulangan, Garuda Wajib Tanggung Jawab

Rabu, 26 Juni 2024 | 13:51 WIB
Mengecewakan! 46 Kloter Jemaah Haji Ubah Rute Pemulangan, Garuda Wajib Tanggung Jawab
Sejumlah jamaah calon haji Kloter 18 Embarkasi Solo, di Solo, Jawa Tengah, Kamis (16/5/2024), mengantre memasuki pesawat Garuda Indonesia di Bandara Adi Soemarmo Solo menuju Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah. (ANTARA/Harianto)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelayanan maskapai Garuda Indonesia di fase pemulangan jemaah haji mengecewakan. Mulai dari insiden gagal terbang, kini muncul lagi perubahan rute penerbangan 46 kloter gelombang pertama.

Terdapat lebih dari 15 ribuan jemaah haji Indonesia yang mengalami perubahan rute penerbangan. Seharusnya 46 kloter ini pulang dari Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, berubah titik pulang melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.

Untuk diketahui, pergerakan jemaah haji Indonesia terbagi dalam dua gelombang.

Pertama, jemaah haji dari Tanah Air mendarat di Bandara AMAA Madinah, lalu ke Madinah, Makkah, baru pulang melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah.

Kedua, jemaah haji dari Tanah Air mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, lalu ke Makkah, Madinah, baru pulang melalui Bandara AMAA Madinah.

Perubahan jadwal penerbangan yang mendadak sangat merepotkan, bukan saja bagi jemaah tetapi tentu petugas dan berpotensi menambah beban biaya (cost) diluar skema.

Perubahan penerbangan dipastikan menimbulkan efek domino dan sistemik. Jemaah kelelahan karena harus kembali menempuh perjalanan panjang dari Makkah ke Madinah.

Jika dibandingkan waktu tempuh Makkah ke Jeddah kurang lebih 1,5 jam. Sementara Makkah ke Madinah bisa mencapai lebih 8 jam. Ini tentu merepotkan dan melelahkan jemaah.

Selain itu, perubahan ini memecah konsentrasi petugas. Dalam kondisi normal, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Bandara, semestinya terkonsentrasi mengawal pemulangan jemaah haji gelombang I di Jeddah.

Baca Juga: Beda dari Orangtua, Atta Halilintar Ogah Dipanggil Pak Haji

Akibat perubahan rute, petugas harus membagi pelayanan di Madinah. Hal ini bisa berdampak menurunnya layanan petugas sehingga tidak optimal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI