Suara.com - Kondisi jemaah haji Indonesia di Mina jadi sorotan banyak pihak. Termasuk persoalan kondisi tenda haji yang viral di sosial media.
Terkait hal ini, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengaku bahwa ia memberikan solusi kepada Kementerian Haji Dan Umrah Arab Saudi.
"Dalam kesempatam bertemu Menteri Haji dan Umroh Kerajaan Arab Saudi, Tawfiq bin Fauzan Al-Rabiah, Saya selalu sampaikan itu, apakah tak mungkin mina ditambah," ungkap pria yang disapa Gus Men itu saat ditemui Media Center Haji di Malam Apresiasi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Mekkah.
Gus Men menyebut salah satu solusi konkret yang ditawarkan ialah tenda untuk jemaah haji dibuat bertingkat.
Baca Juga: Atta Halilintar Disindir Umumkan Dirinya sebagai Haji, Habib Husein Jafar Pernah Bilang Begini
"Mungkinkah solusinya agar bisa menampung jemaah lebih banyak, seperti double deck," ujarnya.
"Karena memperluas lahan mina tak mungkin. Sementara kalau space tetap tapi jemaah terus bertambah, pasti akan terjadi kepadatan itu," sambung Gus Men.
Namun perlu diingat oleh seluruh pihak, kepadatan bukan terjadi hanya pada jemaah haji Indonesia saja.
"Problem berdesakan ini tak hanya indonesia. Seluruh jemaah berdesakan, ini juga dialami jemaah lain seluruh dunia," tandas Gus Men.
Namun Gus Men yakin, Menteri Haji Dan Umrah pasti sudah memikirkan solusi.
Baca Juga: Manfaat, Keistimewaan dan Fakta Luar Biasa Air Zamzam: Oleh-oleh Haji Paling Berharga
"Saya yakin. Tapi ini kan bukan sulapan. Perlu riset, kita berharap ada solusi mina," sambung Gus Men.
Namun kata Gus Men, solusi untuk membuat tenda bertingkat juga harus dipikirkan soal faktor keamanan.
"Dibuat bertingkat ada efek keamanan yang harus diperhitungkan. Hal ini karena bagi Kemenag dan Kementerian Arab Saudi pastinya, keamanan dan kenyamanan jemaah haji, para Tamu Allah adalah yang utama," katanya.
Sementara jika jemaah haji untuk tanazul atau kembali ke hotel, hal itu juga kata Gus Men jadi satu masalah dan harus dipikirkan solusinya.
"Problem tanazul, solusi bukan kemah khsusus tapi transportasi. Namun problem lalu lintas padat saat puncak haji," sambungnya.
Hal ini kata Gus Men karena jika bicara tentang pelayanan tentang haji, maka semua hal akan saling terkait.
Sementara menjadikan Mina Jadid jadi tempat mabit bagi jemaah haji itu bukan lah solusi.
"Mina jadid itu bukan solusi. Rapat dengan DPR memutuskan kita tak lagi memakai kawasan Mina jadid untuk jemaah indonesia," jelasnya.
"Dan memang sekarang ini setahu saya Mina Jadid sudah ada yang menempati. Jika harus mabit ya di Mina," lanjutnya.