Tangis Haru Warnai Kepulangan Jemaah Haji Lansia dan Disabilitas Usai Safari Wukuf

Chandra Iswinarno Suara.Com
Kamis, 20 Juni 2024 | 20:25 WIB
Tangis Haru Warnai Kepulangan Jemaah Haji Lansia dan Disabilitas Usai Safari Wukuf
Sebanyak ratusan jamaah haji Indonesia jalani safari wukuf karena tidak bisa wukuf mandiri. Jumlah mereka mencapai 119 orang. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah 300 jemaah haji yang mengikuti safari wukuf lansia dan disabilitas non mandiri kembali bergabung dengan anggota kelompok terbang atau kloternya pada hotel mereka masing-masing di Mekkah. 

Proses pemulangan jemaah dari hotel transit menuju hotel kloter di sektor Mekkah yang berlangsung pada 13 Zulhijah 1445 H atau 19 Juni 2024 diwarnai haru dan tangis bahagia.

"Alhamdulillah, seluruh jemaah haji safari wukuf lansia dan disabilitas non mandiri sudah kembali bergabung dengan jemaah lainnya di kloter masing-masing," kata Kepala Bidang Layanan Lansia dan Disabilitas Slamet Sodali. 

"Mereka kemarin secara bertahap kami kembalikan, sejak pagi sampai dini hari, dalam suasana penuh haru dan tangis bahagia," katanya.

Baca Juga: 166 Jemaah Haji Indonesia Meninggal Dunia, Kemenkes RI Pastikan Bukan Karena Heat Stroke

Sodali mengemukakan, selama sepekan di hotel transit petugas melayani mereka selama 24 jam. Hal tersebut yang membentuk ikatan emosiaonal layaknya orangtua dan anak. 

"Banyak dari mereka menangis menyampaikan terima kasih dan tidak sedikit pula yang ingin terus berada di hotel transit," katanya.

Untuk diketahui sejak 6 Zulhijjah 1445 H atau 12 Juni 2024 M, jemaah safari wukuf lansia dan disabilitas nonmandiri diambil dari kloter untuk dibawa ke hotel transit di wilayah Aziziyah untuk persiapan menjalani puncak haji.

Mereka dilayani layaknya orangtua sendiri, baik saat makan bahkan hingga urusan di kamar mandi.

Pada 9 Zulhijjah 1445 H atau 15 Juni 2024 M, mereka diberangkatkan menuju Arafah dengan 10 bus untuk menjalani wukuf. 

Baca Juga: Terkuak! Mayoritas Jemaah Haji Tak Berizin Meninggal di Arab Saudi

Sebelum diberangkatkan, petugas memastikan mereka sudah bersih-bersih dan bersuci, serta berihram. Petugas lalu membimbing mereka untuk berniat haji jelang keberangkatan menuju Arafah.

Adapun selama di Arafah, mereka dibimbing petugas pembimbing ibadah yang ada di setiap bus. Proses wukuf diawali dengan khutbah wukuf, lalu Salat Jamak Taqdim Qashar Zuhur dan Asar yang juga dilakukan di atas bus.

Jemaah lalu diberi waktu untuk berzikir dan berdoa. Setelah itu, bus berangkat dari Arafah kembali ke hotel transit di wilayah Aziziyah.

Kembali ke hotel dari Arafah, para petugas membantu jemaah untuk membersihkan diri, lalu beristirahat.

Mereka masih mengenakan kain ihram sampai para petugas badal menjalankan Lontar Jumrah Aqabah pada 10 Zulhijjah atau Thawaf Ifadlah.

Setelah itu lontar aqabah atau ifadlah ditunaikan, jemaah baru melakukan tahallul, berganti pakaian biasa. 

"Alhamdulillah, kami sangat bersyukur, proses Safari Wukuf Lansia dan Disabilitas Non Mandiri tahun ini berjalan lancar. Jemaah dalam keadaan sehat hingga kembali ke kloter masing-masing," ujarnya.

"Selain Wukuf di Arafah, seluruh rangkaian ibadah haji jemaah safari wukuf dibadalkan oleh petugas, baik lontar jumrah, maupun thawaf ifadlah," katanya.  

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI