Suara.com - Setelah proses puncak haji selesai hingga 13 Zulhijah 1445 Hijriah, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi kembali menyiapkan dan mengaktifkan lagi operasional bus salawat.
Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda menyampaikan bahwa pengaktifan bus salawat dilakukan setelah jemaah haji menyelesaikan fase mabit di Mina dan akan melakukan tawaf Ifadhah dan Sa’i untuk menyelesaikan rangkaian haji.
"Setelah prosesi puncak haji selesai, PPIH kembali mempersiapkan dan mengaktivitasi layanan transportasi di antaranya layanan bus shalawat yang sempat berhenti sementara menjelang puncak haji," katanya.
Ia memastikan operasional bus salawat beroperasi mulai 14 Zulhijah atau 20 juni 2024 mulai pukul 00.30 Waktu Arab Saudi.
Baca Juga: Catat! Bus Salawat Berhenti Beroperasi Mulai 11 Juni, Ini Imbauan Bagi Jemaah Haji
Kembali beroperasinya bus shalawat, Widi berharap agar jemaah dapat memanfaatkan layanan bus shalawat untuk tawaf Ifadhah di Masjidil Haram dan ibadah-ibadah lainnya.
”Selain itu, PPIH juga menyiapkan petugas transportasi shalawat di setiap pos dan di terminal Syib Amir dan Jiad serta pemasangan stiker tanda rute di terminal Syib Amir dan Jiad,” ucapnya.
Sementara untuk layanan kesehatan, ia melanjutkan, petugas melakukan pemulangan jemaah haji sembuh ke hotel masing-masing setelah mendapat perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), melakukan visitasi jemaah yang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi, pelayanan rawat jalan KKHI, sektor, dan kloter, pelayanan rawat inap KKHI dan pelayanan rujukan KKHI, sektor, dan kloter.
Bagi jemaah yang akan Salat Jumat di Masjidil Haram, PPIH mengimbau agar jemaah berangkat sebelum jam 07.00 WAS dan pulang jam 14.00 WAS.
"Dengan datang lebih awal, jemaah dapat salat di dalam dan terhindar dari potensi salat di luar masjid dengan risiko kepanasan," katanya.
Berdasarkan data dari Sistem Informasi Dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) pukul 10.21 WIB, jemaah haji indonesia yang wafat berjumlah 183 orang.