Suara.com - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas buka suara perihal kondisi tenda jemaah haji Indonesia di Mina, Arab Saudi yang jadi viral di sosial media.
Pria yang disapa Gus Men itu menegaskan pihak Kemenag terbuka untuk evaluasi penyelenggaraan haji di tahun ini. Menurut Gus Men, evaluasi penting demi kepentinggan jemaah haji.
"Semua pasti kita evaluasi, tidak ada yang tidak kita evaluasi demi perbaikan pelayanan jemaah haji. Itu poinnya," kata Gus Men di Mina, Rabu (16/6/2024).
Menurut Gus Men, apapun kebijakan pemerintah untuk jemaah haji akan dievaluasi. Meskipun kata Gus Men, jemaah cukup puas dengan pelayanan yang diberikan.
Baca Juga: Ketua Timwas Haji DPR: Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah
"Tapi bagi kami (Kemenag) tetap harus ada evaluasi. Apapun harus dievaluasi. Dan evaluasi harus berbasis pada data. Jadi termasuk soal tenda AC mati, segera akan dievaluasi," jelas Gus Men.
Gus Men mencontohkan saat pihaknya mendapat aduan dan keluhan dari jemaah, pihak PPIH segara eksekusi dan memberikan solusi konkretnya.
"Ini kan evaluasi-evaluasi yang sifatnya responsif. Tetapi ke depan untuk pelayanan lebih baik, tetap butuh evaluasi yang lebih komprehensif," tegas Gus Men.
"Dan kita senang ada pengawasan, ada masukan, ada kritik, ada saran, dan saya kira ini ujungnya adalah bagaimana jemaah bisa merasakan kepuasan dari pemerintah," tambahnya.
Sebelumnya, Ketua Tim Pengawas (Timwas) DPR RI Muhaimin Iskandar tegas menyerukan harus ada perbaikan yang fundamental dan revolusioner pada penyelenggaraan ibadah haji.
Baca Juga: Cak Imin Tegas Minta Ada Perbaikan Revolusioner Penyelenggaraan Haji, Netizen: Gas Terus
Cak Imin menyatakan pihaknya menerima berbagai laporan masalah terkait penyelenggaraan haji pada tahun 2024.
Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, dia menjelaskan salah satu masalah utama adalah air conditioner (AC) yang tidak berfungsi di banyak lokasi.
"Ada banyak laporan yang masuk, yang pertama matinya AC di mana-mana," ujarnya.
Selain itu, tenda jemaah haji Indonesia yang melebihi kapasitas. Menurut dia, tenda yang disediakan tidak mampu menampung jumlah jemaah yang ada, dan tidak dilengkapi dengan kasur yang memadai.
"Overcapacity tendanya, tidak ada kasur. Ini semua harus dikalkulasikan," katanya menegaskan.
Timwas Haji DPR RI juga menemukan adanya penempatan tenda jemaah yang tidak sesuai dengan maktab yang telah ditentukan. Pengawasan masih terus, terutama saat jemaah melaksanakan prosesi melempar jamrah aqabah di Mina.