Begini Kondisi Puncak Ibadah Haji Hari Kedua di Mina, Jemaah Lontar Jumrah Ula

Senin, 17 Juni 2024 | 15:28 WIB
Begini Kondisi Puncak Ibadah Haji Hari Kedua di Mina, Jemaah Lontar Jumrah Ula
Begini Kondisi Puncak Ibadah Haji Hari Kedua di Mina, Jemaah Lontar Jumrah Ula [MCH 2024/Chandra Iswinarno]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jemaah haji Indonesia pada hari kedua puncak ibadah haji 2024, Senin (17/6/2024) melakukan lontar jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah.

Pihak Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) telah menetapkan waktu lontar jumrah jemaah haji Indonesia tanggal 11 Zulhijah yaitu pukul 05.00 – 11.00 WAS, PUKUL 11.00 – 17.00 WAS, DAN PUKUL 17.00 – 00.00 WAS.

Di antara waktu tersebut, jemaah bisa menyesuaikan waktu lontar pada saat sore hari atau malam dengan pertimbangan kondisi cuaca tidak panas atau lebih sejuk.

Menurut Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda, penetapan waktu lontar jumrah ini semata demi keselamatan jemaah.

Baca Juga: Naik Haji Sambil Bikin Konten Medsos Apakah Sah? Habib Jafar Beri Jawaban Menohok

“PPIH mengingatkan jemaah agar mematuhi ketetapan waktu lontar jumrah yang telah ditentukan. Penetapan jadwal tersebut untuk meminimalisasi potensi risiko di tengah kepadatan jemaah di area lontar jumrah, serta semata untuk keselamatan jemaah,” kata Widi.

“PPIH telah menempatkan petugas di sekitar area lontar jumrah untuk membantu mengarahkan dan memastikan jemaah haji indonesia melaksanakan lontar jumrah dengan aman,” tambahnya.

Lebih lanjut Widi, mengimbau jemaah agar selalu berada dalam rombongan regu ataupun kloternya ketika berangkat dari tenda Mina ke jamarat dan saat kembali.

Terpenting kata Widi agar jemaah tidak tergesa-gesa. "selain untuk menghemat tenaga juga untuk mempertimbangkan jemaah lain dalam rombongannya, khususnya jemaah wanita, disabilitas dan lansia,” katanya.

“Ketika akan kembali ke tenda , pastikan berada di jalur yang benar. Jangan melawan arus jalur jemaah, karena akan berpotensi tabrakan. ikuti arahan petugas, ketua regu, ataupun ketua rombongan,” ungkap Widi.

Baca Juga: Atta Halilintar Dicibir Gegara Bikin Konten Saat Ibadah Haji, Habib Jafar: Ketaatan Juga Harus Diviralkan!

Jemaah haji Indonesia juga diminta membawa bekal minuman saat lontar jumrah agar terhindar dari hidrasi tubuh. Membawa identitas diri berupa paspor, visa, gelang tangan, serta identitas rombongan yang mudah dikenali oleh rekan lainnya.

“Antarjemaah agar saling bantu bila jemaah lain mendapatkan kesulitan. Jangan sungkan meminta bantuan petugas yang bersiaga penuh di sepanjang jalur jamarat,” ucapnya.

Jemaah juga diminta untuk fokus melakukan aktivitas ibadah dengan memperbanyak zikir, mengingat dan mendekat kepada Allah, mengagungkan Asma Allah, baik dengan bertakbir, membaca Al-Qur’an, kalimat tauhid, dan wirid-wirid lainnya.

Selingi zikir dengan berdoa kepada Allah, karena Mina termasuk tempat mustajab. Langitkan doa-doa dan harapan terbaik bagi pribadi, keluarga dan untuk bangsa kita tercinta,” tuturnya.

“Bila tidak ada keperluan mendesak, jemaah sebaiknya tetap berada di tenda. Upayakan memakai masker selama di luar tenda, mengingat kawasan Mina yang padat dan berdebu. Kenali dengan baik identitas dan jalur menuju tenda masing-masing agar tidak tersesat,” kata Widi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI