“Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat, melainkan kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab suci, dan nabi-nabi; memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang miskin, musafir, peminta-minta, dan (memerdekakan) hamba sahaya; melaksanakan salat; menunaikan zakat; menepati janji apabila berjanji; sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa,"
“Haji mabrur harus membentuk pribadi yang mabrur, dan kemabruran identik dengan ketakwaan, dengan ihsan menjadi orang yang muhsin dan seluruh nilai puncak keutamaan sebagai insan muslim,” ungkap Haedar.
Haedar turut menyampaikan tahniah kepada seluruh jamaah haji, khususnya jamaah haji Indonesia. Haedar juga berpesan untuk menjadikan ibadah haji sebagi tonggak terpenting dalam hidup sebagai muslim untuk naik tingkat menjadi ihsan yang mushin, muttaqin, dan insan yang sholeh dan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT, berbuat segala macam kebajikan hidup, berbuat ihsan terhadap sesama dan lingkungan.
“Dan kemabruran itu harus dijaga terus menerus sepanjang hayat, tidak perlu haji berkali-kali manakala kemabruran itu datang dan pergi lepas kembali,” jelasnya.
Terakhir, Haedar berpesan agar jemaah haji dapat merawat nilai-nilai kemabruran untuk menjadi insan yang mabrur dalam kehidupan sehari-hari sehingga dihadapan Allah SWT nanti kita dapat menjadi insan-insan yang diberi jalan terbaik dan mudah untuk diberi ridho dan karunianya dan dimasukkan ke surga jannatun naim.