Suara.com - Hari ini 9 Zulhijah 1445 H atau tepat jatuh pada Sabtu 15 Juni 2024, umat muslim dari seluruh dunia menjalani puncak ibadah haji, wukuf di Arafah.
Jemaah haji Indonesia tidak mengikuti khotbah dari Masjid Namirah Arafah, namun menggelar khotbah wukuf di tenda Misi Haji Indonesia dan diikuti jamaah haji.
Bertindak sebagai khotib ialah Habib Ali Hasan Al Bahar. Ia adalah guru besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia adalah dosen di prodi Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Humaniora di kampus tersebut. Ia merupakan mubaligh lulusan S1 dan S2 di Yordania.
Tahun lalu, Habib Ali Hasan Al Bahar juga memberikan kutbah wukuf bagi jamaah haji Indonesia.
Baca Juga: Bukan Hermes atau Chanel, Nagita Slavina Tenteng Tas Ini di Tanah Suci, Netizen: Brand Apa Lagi Ini
Dalam khutbah wukuf, Habib Ali Hasan Al Bahar menyampaikan pesan yang mendalam. Haji kata Habib Ali merupakan momentum asah diri untuk menjadi manusia sesungguhnya.
"Mari kita jadikan haji sebagai momentum mengasah diri kita menjadi manusia yang sesungguhnya," ucap Habib Ali Hasan Al Bahar.
"Ketahuilah bahwa Allah SWT telah membanggakan kita semua di hadapan para malaikat-Nya. Di sinilah Allah SWT bertajalli kepada hamba-Nya dan mengatakan wahai para malaikat-Ku, lihatlah mereka hamba-hamba-Ku mendatangi Padang Arofah. Saksikanlah dan catatlah Aku memberikan kepada para hamba-Ku apa yg merekapun lupa untuk mereka mohonkan untuk dirinya," sambung Habib Ali.
Disampaikan oleh Habib Ali, wukuf di Arafah menjadi pertautan antara tawajjuh dan tajali. Tawajjuh artinya menghadapkan pandangan nurani kita kepada kebesaran Allah SWT.
Dan tajalli artinya Allah menghadapkan pandangan-Nya di atas singgasanaNya kepada kita semua.
Baca Juga: Momong Ameena dan Azura di Rumah, Penampilan Geni Faruk Jadi Gunjingan
"Mari kita gunakan Arofah untuk tawajjuh dan menjadi momen bertemunya tawajjuh dengan tajalli. Kita bertawajjuh kepada Allah SWT dan bertajalli kepada kita. Tawajjuh berarti menghadapkan pandangan nurani kita kepada kebesaran Allah SWT. Dan tajalli artinya Allah menghadapkan pandangan-Nya di atas singgasanaNya kepada kita semua. Maka jangan sekali-kali gusar akan haji kita,"
"Mari kita yakin dengan seyakinyakinnya bahwa Allah ridha terhadap haji kita tahun Ini. Bahasa ridho ini karena memang bahasa ridho ini tidak ada yang menolak seluruh umat Islam,"
"Allah Ridho terhadap keberadaan di alam semesta ini. Dan Arofah merupakan bagian alam semesta ini," urai Habib Ali Hasan Al Bahar.
Habib Ali Hasan Al Bahar berpesan untuk jemaah haji Indonesia setelah kepulang ke tanah air dari Tanah Suci terus menjaga akhlak ke sesama muslim dan non muslim.
"Semoga kepulangan kita nanti dari haji ini mampu menjaga akhlak, bukan hanya kepada sesama muslim saja bahkan dengan non muslim pun kita harus berakhlak karena Nabi Muhammad SAW tidak di utus hanya untuk satu golongan yang disebut Islam akan tetapi keberadaan Nabi untuk seluruh alam termasuk yang di dalamnya ada non Muslim," ungkap Habib Ali.
Allah SWT berupa nash yang jelas dalam Al-Qur’an surah Al-Mumtahanah ayat 8:
لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
Artinya, “Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangi kamu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu. Sungguhn, Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil,” (Surat Al-Mumtahanah ayat 8).