Suara.com - Perasaan hambar itu tertuang dalam sebentuk kata yang meluncur dari bibir seorang korban penipuan haji. Pria berusia 39 tahub berinisial LR itu masih tak habis pikir bila tujuan mulianya mendatangi Rumah Allah berbuah nestapa.
Ia menjadi korban penipuan pemberangkatan jemaah tak resmi yang dilakukan LMN, pemilik travel tak berizin yang beberapa waktu lalu ditangkap aparat keamanan Arab Saudi.
LR teringat sang istrinya yang sedang hamil dan dua buah hatinya yang selalu memintanya kembali ke tanah air. Perasaan itu kian berkecamuk dalam hatinya yang tidak tenang, lantaran saat ini ia bersama sejumlah temannya terdampar di negeri orang.
"Duhh..,gusti..,kok bisa jadi begini..!" ucapnya menyesali saat dihubungi tim Media Center Haji (MCH).
LR mengaku bersama tiga lansia lainnya dari Madura tak henti-hentinya beristighfar. Rasa kecewanya kian mendalam saat ini, lantaran dikejar-kejar bak buronan. Saat dihubungi tim MCH beberapa hari lalu, ia mengaku berada di Masjidil Haram usai mengetahui penginapannya digerebek polisi.
"Saya seperti buronan sekarang. Saya di sini (salat di Masjidil Haram) sebenarnya menghindar, dapat kabar hotel digerebek polisi," katanya.
Ia mengaku memilih berdiam di Masjidil Haram karena menurutnya merupakan tempat yang aman baginya bersama teman-teman saat ini.
"Kan ada yang bilang tempat paling aman justru tempat paling berbahaya," katanya.
Saat ditanya tempatnya menginap saat ini, LR enggan menyebut nama. Ia hanya menyebut satu kawasan yang berada di Kota Mekkah. Hal itu terkait keamanan dirinya dan jemaah lain yang senasib dengannya.
Baca Juga: Kelakuan Jemaah Haji Indonesia, Ketahuan Bawa Kerikil Tanah Air Buat Lempar Jumrah
Padahal, banyak jemaah lain yang dikenalnya mengajak bertemu. Namun, ia menolak memberitahukannya, karena posisinya sekarang ini.