Suara.com - Kalender Hijriah sudah memasuki bulan Dzulhijjah. Pada bulan tersebut, umat Muslim disunnahkan untuk berpuasa. Lantas, apakah boleh puasa Dzulhijjah tapi masih punya hutang puasa Ramadhan? Berikut ini penjelasannya.
Diketahui bahwa berdasarkan perhitungan kalender Masehi, tanggal 1 Dzulhijjah 1445 H bertepatan dengan tanggal 8 Juni 2024 (hari Sabtu). Pada bulan Dzulhijjah ini pun dianjurkan untuk melaksanakan amalan-amalan sunnah.
Salah satu amalan sunnah yang dianjurkan melaksanakan ibadah Haji. Selain ibadah haji, disunnahkan juga agar umat Muslim melaksanakan puasa pada 9 hari pertama Dzulhijjah. Ini tertuang dalam hadis yang diriwayatkan Imam Tirmidzi berikut ini.
“Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar" (HR. Imam Tirmidzi).
Lantas, apakah boleh melaksanakan puasa Dzulhijjah tapi masih punya hutang puasa Ramadhan? Nah untuk selengkapnya, simak berikut ini penjelasannya yang dilansir dari berbagai sumber.
Hukum Puasa Dzulhijjah Tapi Masih Punya Hutang Puasa Ramadhan
Terdapat perbedaan pendapat terkait hukum menggabungkan puasa Dzulhijjah dengan puasa qadha. Untuk memahaminya, simak penjelasannya untuk setiap pendapat yang dikutip dari situs Nahdlatul Ulama Jabar dan Jatim.
1. Pendapat yang Membolehkan
Mengenai puasa Dzulhijjah saat masih ada hutang puasa Ramadhan ini ada perbedaan pendapat para ulama. Untuk pendapat yang membolehkan yaitu terdapat dalam kitab I'anatut Thalibin milik Sayyid Bakri.
Dalam kitab tersebut menerangkan bahwa melaksanakan puasa pada hari-hari yang dianjurkan untuk puasa akan dapat keutamaan puasa sunnah di hari tersebut, meskipun niatnya untuk qadha Ramadhan atau puasa nazar. Adapun bunyi dalam kitabnya sebagai berikut.
“Di dalam Al-Kurdi terdapat nash yang tertulis pada Asnal Mathalib dan sejenisnya yaitu Al-Khatib as-Syarbini, Syekh Sulaiman al-Jamal, Syekh ar-Ramli bahwa puasa sunnah pada hari-hari yang sangat dianjurkan untuk puasa memang dimaksudkan untuk hari-hari tersebut. Tetapi orang yang berpuasa dengan niat lain pada hari-hari tersebut, maka dapatlah baginya keutamaan... Ia menambahkan dalam kitab Al-I'ab. Dari sana, Al-Barizi berfatwa bahwa seandainya seseorang berpuasa pada hari tersebut dengan niat qadha atau sejenisnya, maka dapatlah keduanya, baik ia meniatkan keduanya atau tidak.” (Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha ad-Dimyathi, I'anatut Thalibin, juz II, halaman: 224).
Baca Juga: Puasa Dzulhijjah Berapa Hari? Catat Tanggal Puasa Tarwiyah dan Arafah Sebelum Idul Adha 1445 H/2024
Namun alangkah baiknya jika memiliki hutang puasa Ramadhan agar mengutamakan untuk puasa hutang Ramadhan lebih dulu. Setelah itu baru kamu mengamalkan sunnah puasa Dzulhijjah.