Suara.com - Sebelum masuk ke puncak ibadah haji 2024, jemaah haji Indonesia diminta untuk bisa menjaga ritme dalam beribadah. Calon haji diminta untuk tidak memaksakan diri menjalani ibadah sunah secara berlebihan.
Saran ini disampaikan oleh Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Khalilurrahman, agar jemaah bisa menjalani puncak ibadah haji 2024.
“Kami mengimbau kepada jemaah haji Indonesia untuk menjaga ritme ibadah sebelum puncak haji. Keluarga jemaah agar juga ikut mengingatkan agar mereka tidak memaksakan diri melaksanakan umrah sunnah berlebih-lebihan,” saran Khalilurrahman, Selasa (4/6).
Khalilurrahman bilang bahwa menjaga ritme ibadah perlu dilakukan jemaah karena puncak ibadah haji masih terbilang cukup lama. Setidaknya hampir dua minggu lagi untuk jemaah menjalani puncak ibadah haji.
Baca Juga: Kali Pertama Lihat Kabah, Witan Sulaeman: Ada Perasaan yang Tak Biasa
“Kami juga mengimbau keluarga jemaah haji yang ada di rumah, agar mengingatkan orang tuanya yang sedang berhaji. Apalagi mereka yang berisiko tinggi agar tidak memaksakan diri melaksanakan umrah sunah secara berlebihan,” jelasnya.
Tentu saja kata Khalilurrahman hal ini untuk menjaga keselamatan dan kesehatan para jemaah haji.
"Siapkan fisik, agar nanti bisa melaksanakan wukuf di Arafah. Ingatkan jemaah bahwa mereka datang ke sini untuk melaksanakan ibadah haji. Dan haji itu adalah wukuf di Arafah,” jelas Khalil.
“Jangan sampai mereka melaksanakan umroh secara berlebihan ketika puncak haji mereka tumbang, mereka sakit, sehingga tidak bisa melaksanakan wukuf di Padang Arafah dengan kondisi yang prima dengan ibadah yang sempurna,” tandasnya.
Baca Juga: Simak Cara Membedakan Visa Haji Asli dan Palsu, Agar Tak Ditahan di Tanah Suci