Infografis
Suara.com - Kisah cinta Happy Asmara dan Gilga Sahid yang disebut sudah menikah siri menuai beragam spekulasi. Tak sedikit netizen yang mencibir keduanya karena kerap memamerkan kemesraan di atas panggung. Atas hal ini, muncul pertanyaan apakah nikah siri lebih baik dari zina?
Sebelum mengetahui jawaban atas pertanyaan tersebut, pahami dahulu arti dari zina dan nikah siri. Meskipun kerap kali dikaitkan, namun diketahui kedua istilah ini memiliki arti yang berbeda.
1. Zina
Definisi zina secara umum adalah setiap orang yang melakukan persetubuhan dengan orang yang bukan suami ataupun istrinya.
Perbuatan ini melanggar hukum negara maupun hukum agama. Sehingga setiap orang yang melakukannya akan dikenakan hukuman sesuai peraturan yang ada.
2. Nikah Siri
Menurut KBBI, istilah nikah siri diartikan sebagai pernikahan yang hanya disaksikan oleh seorang modin dan juga saksi, tidak melalui Kantor Urusan Agama (KUA). Menurut agama Islam, pernikahan siri sudah sah. Namun secara hukum Indonesia, perbuatan ini termasuk ilegal.
Mengutip hukumonline.com, tiap perkawinan di Indonesia harus dicatatkan, sebagaimana telah ditegaskan dalam Pasal 2 ayat (2) UU Perkawinan yang mengatur bahwa tiap-tiap perkawinan wajib dicatat menurut perundang-undangan yang berlaku.
Adapun pencatatan nikah menjadi bukti perkawinan yang sah di mata hukum, sebagaimana telag tertuang dalam akta nikah. Oleh sebab itu, nikah siri tidak akan dicatat pegawai pencatat nikah dan tidak mendapat akta nikah, sehingga tidak terdapat dokumen yang diakui oleh hukum bahwa seseorang sudah menikah dan sah secara agama menurut hukum.
Baca Juga: Usai Diledek Tak Bisa Scream, Gilga Sahid Kirim Pesan Bijak soal Sadar Diri
Selanjutnya, menjawab apakah nikah siri lebih baik dari zina dapat dilihat dari dua pendapat. Di mata agama memang menikah siri lebih baik dari zina. Sebab nikah siri sah menurut agama karena kedua pasangan telah mengucap ijab qabul di depan modin dan saksi.
