Calon Haji Indonesia Nikmati Hidangan 126 Kali: 71 Dapur Tersebar di Mekkah dan Madinah

Rabu, 22 Mei 2024 | 17:14 WIB
Calon Haji Indonesia Nikmati Hidangan 126 Kali: 71 Dapur Tersebar di Mekkah dan Madinah
Anggota Media Center Kemenag Widi Dwinanda. [Kemenag.go.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Untuk menjaga kesehatan dan energi Jemaah Haji Indonesia selama berada di Arab Saudi, Kementerian Agama (Kemenag) memastikan bakal mencukupi kebutuhan makan mereka.

Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda mengatakan, selama di Tanah Suci, jemaah mendapat makan sebanyak tiga kali sehari, yaitu makan pagi, makan siang dan makan malam.

Dengan perhitungan tersebut, total Jemaah Haji Indonesia mendapat makan sekitar 126 kali selama menjalani ibadah haji, baik saat berada di Madinah, Mekkah dan juga saat ibadah di Armuzna (Arafah, Muzdalifa, dan Mina).

"Secara keseluruhan, selama di Madinah jemaah mendapat makan 27 kali maksimal dan di Makkah sebanyak 84 kali," kata Widi saat menyampaikan keterangan resmi Kemenag, di Jakarta, Rabu (22/05/2024).

Baca Juga: 8 Jenis Bumbu Didatangkan untuk Makanan Calon Haji Indonesia, Begini Komposisi Nutrisinya

Sementara selama berada di Armuzna, jemaah mendapatkan 15 kali makan ditambah satu snack berat untuk di Mudzalifah.

"Ada 57 dapur di Mekkah dan 21 dapur di Madinah yang menyediakan katering bagi jemaah haji Indonesia,” sambungnya.

Widi melanjutkan, untuk menyesuaikan selera lidah jemaah, Kemenag menggunakan bumbu yang berasal dari Indonesia.

Pada tahun ini, sudah lebih dari 70 ton bumbu yang didatangkan dari Indonesia, dari total kebutuhan lebih dari 200 ton.

“Untuk pemenuhan kebutuhan bumbu tersebut, pemerintah melibatkan UMKM,” katanya.

Baca Juga: Kemenag Kecewa dengan Layanan Haji Garuda Indonesia, Beberkan 4 Masalah

Ia menjelaskan, setidaknya ada delapan jenis bumbu yang didatangkan dari indonesia, yaitu rendang, gulai, nasi kuning, nasi uduk, semur, sambel goreng, bumbu merah, dan bumbu dasar kuning.

“Selain itu, juru masaknya juga berasal dari Indonesia,” katanya.

Menurutnya, menu makanan yang diberikan kepada jemaah bervariasi setiap harinya dengan menu cita rasa nusantara. PPIH Arab Saudi memastikan bahwa menu untuk jemaah haji telah mempertimbangkan aspek kecukupan nutrisi seperti karbohidrat, protein, beragam vitamin, dan lainnya yang dibutuhkan jemaah haji di Tanah Suci.

“Untuk menjaga kehangatan masakan hingga sampai ke jemaah, makanan tersebut dimasukkan ke food warmer, lalu didistribusikan ke hotel-hotel jemaah menginap sebelum waktu makan tiba,” ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI