Suara.com - Saat berada di Madinah, jemaah haji yang mengikuti City Tour biasanya akan mampir di Kompleks Percetakan Alquran Raja Fahd atau Majma Malik Fahd Li Thibaah Mushaf Syarif. Percetakan Alquran ini merupakan yang terbesar di dunia.
Percetakan ini diresmikan Raja Fahd Bin Abdul Aziz pada tahun 1984 ini beelokasi tak jauh dari Masjid Nabawi atau sekitar 12 kilometer.
Jam operasionalnya cukup terbatas, hanya empat jam per hari untuk umum, yaitu dari pukul 08.00 hingga 11.00 waktu setempat.
Baca juga:
Baca Juga: Evaluasi Penerbangan Jemaah Haji 2024, Kemenag: Manajemen Garuda Gagal
Yang lebih menarik lagi, setiap pengunjung berhak mendapatkan satu mushaf Alquran gratis.
Bagi jemaah yang ingin menambah atau membeli Alquran dengan berbagai ukuran, tersedia pula pilihan untuk membelinya.
Untuk ukuran kecil dihargai 15 riyal, ukuran sedang harganya 23 riyal, dan ukuran besar 30 riyal.
Percetakan ini beroperasi selama 24 jam dengan 3 mesin besar dan 1.300 pekerja. Puluhan juta eksemplar Alquran dicetak dalam 78 bahasa, dengan total produksi mencapai sekitar 18 juta eksemplar per tahun.
Baca juga:
Baca Juga: Pemerintah Saudi Keluarkan Kebijakan Smart Card untuk Haji, Apa Fungsinya?
Dalam satu hari, percetakan ini mampu mencetak 80.000 mushaf Alquran.
Percetakan ini merupakan salah satu upaya pemerintah Arab Saudi untuk membantu agama islam dan kaum muslim di seluruh dunia.
Raja Fahd bin Abdul Aziz meletakkan batu pertama pembangunan komplek percetakan pada tahun 1403 Hijriah dan membuka secara resmi pada tahun 1405 Hijriah.
Komplek Percetakan al-Qur'an Raja Fahd berada dibawah naungan Kementerian Urusan Islam, Wakaf, Dakwah dan Bimbingan Arab Saudi. Berikut ini beberapa divisi utama Komplek Percetakan:
- Badan tertinggi.
- Dewan Ilmiah.
- Komite Ilmiah untuk peninjauan.
- Komite Pengawasan untuk rekaman.
- Pusat Terjemah.
- Pusat Pelayanan Sunnah dan Sejarah Nabi.
- Pusat Studi al-Qur'an.
- Pusat Pelatihan dan Rehabilitasi Teknis.